Renungan Harian Hari Ini 7 Juli 2024, Bacaan Injil Markus 6:1-6Â (baca Alkitab – klik disini)
Bacaan I: Yeh. 2:2-5; Mazmur: 123:1-2a. 2bcd. 3-4; R:2cd; Bacaan II: 2Kor. 12:7-10; HUT. Kongregasi PMY; O PEKAN II; PEKAN BIASA XIV (H);
BACAAN I
Yeh 2:2
Sementara Ia berbicara dengan aku, kembalilah rohku ke dalam aku dan ditegakkannyalah aku. Kemudian aku mendengar Dia yang berbicara dengan aku.
Yeh 2:3
Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa pemberontak yang telah memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga.
Yeh 2:4
Kepada keturunan inilah, yang keras kepala dan tegar hati, Aku mengutus engkau dan harus kaukatakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH.
Yeh 2:5
Dan baik mereka mendengarkan atau tidak?sebab mereka adalah kaum pemberontak?mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka.
Â
MAZMUR TANGGAPAN – Renungan Harian Hari Ini 7 Juli 2024
Mzm 123:1
Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.
Mzm 123:2
Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
Mzm 123:2
Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
Mzm 123:3
Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;
Mzm 123:4
jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.
Â
BACAAN II – Renungan Harian Hari Ini 7 Juli 2024
2Kor 12:7
Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
2Kor 12:8
Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.
2Kor 12:9
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
2Kor 12:10
Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Â
BACAAN INJIL – Renungan Harian Hari Ini 7 Juli 2024
Mrk 6:1
Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia.
Mrk 6:2
Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?
Mrk 6:3
Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.
Mrk 6:4
Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.”
Mrk 6:5
Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka.
Mrk 6:6
Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. (6-6b) Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
.
.
Renungan Harian Hari Ini 7 Juli 2024, Bacaan Injil
Yesus bersama murid-murid-Nya pulang ke Kampung Nazaret. la berjumpa dengan sanak kerabat dan para sahabat yang mengenal Dia dan mengetahui latar belakang keluarga-Nya. Mereka mengenal Yosef dan Maria, serta saudara-saudari Yesus.
Karena itu, ketika Yesus mengajar dengan cemerlang di rumah ibadat, apalagi menyembuhkan orang-orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya, mereka merasa heran, ragu, bahkan kecewa. Bagaimana mungkin la memiliki hikmat seperti itu?
Mereka menolak Dia mentah-mentah. Meskipun ditolak, Yesus tidak melawan atau menjatuhkan hukuman. la hanya berucap, “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di kampung halamannya, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.”
Pengalaman ditolak ternyata sudah mewarnai relasi antara Allah dan umat Israel. Pada masa lampau umat Israel bukan hanya menolak Allah, nmelainkan mereka bahkan memberontak terhadap-Nya.
Kepada Nabi Yehezkiel Allah berfirman, “Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa pemberontak yang telah memberontak terhadap Aku.
Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku, juga sampai hari ini” (2:3). Namun, kepada bangsa pemberontak ini, Tuhan tetap mengutus seorang nabi, tanpa peduli mereka mendengarkan atau tidak.
Pengalaman ditolak dialami juga oleh Rasul Paulus dalam pelayanannya. la mengalami siksaan, kesukaran, dan penganiayaan oleh karena Kristus. Menghadapi pengalaman pahit seperti ini Paulus mendapatkan jawaban dari Tuhan,
“Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu. sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Jawaban ini membuat Paulus boleh bermegah, “Sebab jika aku lemah maka aku kuat.”
Kita pun pasti pernah ditolak. Mari kita menjadikan penolakan sebagai pengalaman berharga untuk memperbaiki diri dan memercayakan diri pada kasih karunia Tuhan yang selalu cukup bagi kita.
Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 6 Juli 2024
.
.
Tuhan, kuatkan kami bila ditolak apalagi oleh orang-orang dekat kami. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2024, OBOR Indonesia
Baca Juga (KLIK):Â Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu
.
. Â