Bacaan Injil hari ini – Kami ingin mengawali tulisan ini dengan lagu yang populer di kalangan Pembinaan Iman Anak (PIA) di gereja Katolik sampai sekarang.
“Baca Kitab Suci, doa tiap hari, doa tiap hari
Baca Kitab Suci, doa tiap hari, kalau mau tumbuh
Kalau mau tumbuh..”
Sudah jelas dari lagu di atas bahwa jika Anda ingin bertumbuh Anda wajib membaca kitab Suci.
Mengapa harus membaca Kitab Suci?
Mengapa kita bertanya hal ini? Karena dari mana lagi Anda Akan menggali untuk menemukan jalan hidup selain daripada kisah hidup Tuhan Yesus sendiri? Di dalam agama Katolik Alkitab mungkin tidak terlalu digemari, namun kita mengakui banyak sekali manfaat membaca Alkitab setiap hari. Bagi Anda yang rutin mengikuti misa harian, bersyukurlah karena setiap hari firman Tuhan mengguyur Anda tanpa henti.
Bacaan Injil Hari Ini, Kitab Suci sebagai pedoman hidup
Firman Tuhan tertuang seluruhnya dalam Alkitab, sebuah buku yang merupakan mujizat dalam sejarah umat manusia. Buku dari segala buku, sumber keilmuan dari segala sumber. Alkitab sebagai sumber kebenaran yang sejati dan otoritas tertinggi.
Firman Allah ditulis dengan bantuan Roh Kudus terlebih oleh para penulis Injil. Untuk lebih memahami dan mengerti apa yang terkandung di dalamnya, ketika membaca, menafsirkan dan menghayati firman-Nya harus dengan sepenuh hati dan dengan curahan Roh Kudus.
LIHAT BACAAN INJIL HARI INI
Sejarah Kitab Suci
Anda pasti sudah familiar dengan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) yang kita peringati setiap bulan September setiap tahun. Sedikit banyak sejarah munculnya Kitab Suci di Indonesia berkaitan dengan BKSN.
Begini ceritanya. Setelah bertahun-tahun sejak Konsili Vatikan II lahir pada tahun 1962-1965, tercetuslah pula Bulan Kitab Suci Nasional yang kita peringati sampai dengan hari ini.
Sebagai informasi tambahan, Konsili Vatikan II merupakan sebuah Konsili Ekumenis ke-21 yang disusun oleh Gereja Katolik Roma, dimulai oleh Paus Yohanes XXIII pada tanggal 11 Oktober 1962 dan diselesaikan oleh Paus Paulus VI pada 8 Desember 1965.
Nah, salah satu dokumen yang dihasilkan oleh Konsili Vatikan II ini adalah Dei Verbum yang berbicara mengenai Kitab Suci. Seperti yang tercantum dalam Dokumen Dei Verbum nomor 22 dan nomor 25, dalam dokumen tersebut dituliskan bahwa “sebaiknya jalan masuk menuju Kitab Suci dibuka lebar untuk orang-orang yang beriman, serta mengajak seluruh umat untuk tekun dalam membaca Kitab Suci.”
Kemudian langkah pertama yang Gereja Katolik lakukan agar Dei Verbum di atas terwujud yaitu dengan menerjemahkan Kitab Suci ke dalam bahasa setempat, salah satunya bahasa Indonesia. Barulah pada tahap selanjutnya, hierarki Gereja Katolik Indonesia mulai menerjemahkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dimana sebuah lembaga Katolik bekerja sama dengan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) yang berbasis agama Protestan.
Sejarah Kitab Suci yang lebih lengkap di Indonesia dapat juga Anda baca di artikel lain kami disini :
Apa saja yang ditulis oleh 4 Tokoh Injil ?
Jika kita membaca Injil Anda pasti paham keempat tokoh yang sangat terkenal. Benar, ada Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.
Matius sebagai tokoh yang pertama kali menulis Injil, membagi kitab yang ditulisnya ke dalam empat bagian yaitu:
- Berisi silsilah, kelahiran, dan masa pertumbuhan Yesus (Matius 1; 2).
- Ajaran dan tindakan Yohanes Pembaptis persiapan terhadap misi umum Yesus Kristus (Matius 3; 4:11).
- Ajaran dan tindakan Yesus di Galilea (Matius 4:12-20:16).
- Penderitaan, wafat, dan kebangkitan Yesus (20:17-28).
Lebih lengkap lagi disini : https://id.wikipedia.org/wiki/Injil_Matius
Markus sebagai tokoh kedua menulis sebuah kitab yang sering disebut sebagai Injil sinoptik karena kemiripan isinya dengan kedua Injil lainnya yaitu Matius dan Lukas. Di dalamnya, Yesus seringkali menutupi identitasnya dengan memerintahkan para murid agar tidak memberitahu siapapun bahwa Ia adalah Mesias. Saat mengajar dan menyampaikan pesan kepada mereka Yesus juga kerap menggunakan perumpamaan. Sehingga tidak jarang para murid kesulitan menangkap maksud dari Yesus melalui perumpamaan-perumpamaan yang Ia sampaikan, akhirnya Yesus kemudian menjelaskannya kepada mereka secara pribadi. Tidak hanya melulu tentang pengjaran namun murid-muridnya terkadang juga tidak dapat memahami arti mujizat yang dilakukan oleh Yesus.
Lebih lengkap lagi disini : https://id.wikipedia.org/wiki/Injil_Markus
Lukas selaku tokoh ketiga memberitakan tentang pelayanan dan kehidupan Yesus. Bersama-sama dengan Matius dan Markus, Kitab Lukas juga termasuk Injil Sinoptik. Bahan-bahan tulisan yang menyusunnya kurang lebih sama dengan yang terdapat dalam Matius dan Markus namun berbeda dalam susunan struktur isinya.
Lebih lengkap lagi disini : https://id.wikipedia.org/wiki/Injil_Lukas
Yang terakhir yaitu Yohanes, merupakan penulis Injil keempat dalam Kitab Suci. Kitab Yohanes memiliki gaya dan struktur unik sehingga berbeda dengan ketiga Injil yang lain serta termasuk dalam Injil kanonik. Namun kitab ini tetap memiliki peristiwa yang sama dengan ketiga Injil lainnya. Berfokus menekankan Ke-Ilahian Yesus Kristus sebagai Anak Allah. Penulisan kitab ini diperkirakan pada tahun 40-140 Masehi. Walaupun tidak disebutkan jelas penulis kitab ini, namun Yohanes anak Zebedeus diperkirakan sebagai orang yang menulisnya.
Lebih lengkap lagi disini : https://id.wikipedia.org/wiki/Injil_Yohanes
Bacaan Injil Hari Ini Menurut Kalender Liturgi Gereja
Update Agustus 2021
Sementara menunggu perbaikan website dari penyedia Kalender Liturgi Anda bisa melihat versi lain disini. Silahkan klik tombol dibawah ini. Terima kasih.
Kalender Liturgi Februari 2021
Kalender Liturgi September 2021
Kalender Liturgi November 2021
Kalender Liturgi Desember 2021
Nah, kalau Anda sendiri siapakah penulis Injil favorit Anda? Mungkinkah ia juga menjadi santo pelindung Anda? Silahkan ceritakan secara singkat pada kolom komentar di bawah untuk berbagi bersama kami. Berkah Dalem.
.
Penulis : Franciskus
Diolah dari berbagai sumber