Renungan Harian Katolik Hari Ini 24 Januari 2024, Bacaan Injil Markus 4:1-20 (baca Alkitab – klik disini)
Bacaan I: 2Sam. 7:4-17; Mazmur: 89:4-5. 27-28. 29-30: R: 29a; PEKAN BIASA III; Pw St.Fransiskus dr Sales, Usk PujG (P); St.Felisilanus dan Primus; Hari Ketujuh Pekan Doa sedunia;
BACAAN I – 2 Samuel 7
2Sam 7:4
Tetapi pada malam itu juga datanglah firman TUHAN kepada Natan, demikian:
2Sam 7:5
“Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN: Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami?
2Sam 7:6
Aku tidak pernah diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini, tetapi Aku selalu mengembara dalam kemah sebagai kediaman.
2Sam 7:7
Selama Aku mengembara bersama-sama seluruh orang Israel, pernahkah Aku mengucapkan firman kepada salah seorang hakim orang Israel, yang Kuperintahkan menggembalakan umat-Ku Israel, demikian: Mengapa kamu tidak mendirikan bagi-Ku rumah dari kayu aras?
2Sam 7:8
Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel.
2Sam 7:9
Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi.
2Sam 7:10
Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan dan tidak pula ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu,
2Sam 7:11
sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada semua musuhmu. Juga diberitahukan TUHAN kepadamu: TUHAN akan memberikan keturunan kepadamu.
2Sam 7:12
Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.
2Sam 7:13
Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya.
2Sam 7:14
Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia.
2Sam 7:15
Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu.
2Sam 7:16
Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”
2Sam 7:17
Tepat seperti perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada Daud.
MAZMUR 89 – Renungan Harian Katolik Hari Ini 24 Januari 2024
Mzm 89:4
(89-5) Untuk selama-lamanya Aku hendak menegakkan anak cucumu, dan membangun takhtamu turun-temurun.”
Mzm 89:5
(89-6) Sebab itu langit bersyukur karena keajaiban-keajaiban-Mu, ya TUHAN, bahkan karena kesetiaan-Mu di antara jemaah orang-orang kudus.
Mzm 89:27
(89-28) Akupun juga akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi yang mahatinggi di antara raja-raja bumi.
Mzm 89:28
(89-29) Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia untuk selama-lamanya, dan perjanjian-Ku teguh bagi dia.
Mzm 89:29
(89-30) Aku menjamin akan adanya anak cucunya sampai selama-lamanya, dan takhtanya seumur langit.
Mzm 89:30
(89-31) Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku,
BACAAN INJIL – Renungan Harian Katolik Hari Ini 24 Januari 2024
Pada suatu hari Yesus mulai mengajar lagi di tepi Danau Galilea. Lalu datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga la naik ke sebuah perahu lalu duduk di situ, di atas danau, sedangkan orang banyak itu semuanya berada di darat, di tepi danau itu. la mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu la berkata kepada nereka, “Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Namun, sesudah matahari terbit, layulah tanaman itu dan menjadi kering karena tidak berakar. Benih yang lain jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah. Benih-benih lainnya jatuh di tanah yang baik, sehingga tumbuh dengan suburnya dan berbuah. Hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat.”
Lalu kata-Nya, “Siapa yang mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Ketika la sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu bertanya kepada-Nya tentang perumpamaan-perumpamaan. Lalu la berkata kepada mereka, “Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun sungguh-sungguh melihat, mereka tidak memahami, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun.” Lalu la berkata kepada mereka, “Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini?” (Bacaan selengkapnya lihat Alkitab)
.
.
Renungan Harian Katolik Hari Ini 24 Januari 2024, Bacaan Injil
Para murid Yesus tidak memahami makna perumpamaan tentang penabur. Karena itu, mereka bertanya pada Sang Guru. Yesus menjelaskan bahwa Sang Penabur adalah Tuhan sendiri dan benih adalah Firman-Nya. Sementara tanah tempat benih itu tumbuh menggambarkan tanggapan yang berbeda terhadap Firman Tuhan. Perumpamaan itu diakhiri dengan seruan, “Siapa yang mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Mendengarkan adalah hal yang sangat penting dalam hubungan kita dengan Tuhan.
Dalam Injil, proses mendengarkan itu mencakup tahapan berikut: 1) mendengar pesan dengan sungguh-sungguh, 2) memahami pesan, 3) menyesuaikan pesan dengan konteks pribadi; setelah kita mencapai tahap ketiga ini, tahap terakhir akan mengikuti, yaitu 4) bertindak berdasarkan pesan. Ketika orang sanggup memandang hidup dengan kaca mata Firman Tuhan, atau sebagaimana ajaran Tuhan dalam Kitab Suci, maka perilakunya lambat-laun akan semakin sesuai dengan ajaran itu. Lambat-laun ia tidak perlu memaksakan diri untuk bertindak. Kebebasannva bertindak datang dengan sendirinya sebagai buah kasatuan dengan Kristus dan jalan-Nya.
Tuhan, semoga telinga kami selalu terbuka terhadap undangan sabda-Mu dan berusaha sekuat tenaga untuk mengamalkannya dalam hidup sehari-hari. Amin.
.
Sumber: Ziarah Batin 2024, OBOR Indonesia
Baca Juga (KLIK):
.
.