Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 9 Juni 2025

Renungan Harian Hari Ini 9 Juni 2025, Bacaan Injil Yohanes 19:25-34 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: Kej. 3:9-15,20 atau Kis. 1:12-14; Mazmur: 87:1-2, 3, 5, 6-7, R:3; O PEKAN II PEKAN BIASA X; Pw SP Maria Bunda Gereja (P);

Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”

Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”

Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?”

Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”

Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”

Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.

Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”

Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.

.

Mazmur bani Korah: suatu nyanyian. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangunkan-Nya:

TUHAN lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion dari pada segala tempat kediaman Yakub.

Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah. Sela

Tetapi tentang Sion dikatakan: “Seorang demi seorang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.

TUHAN menghitung pada waktu mencatat bangsa-bangsa: “Ini dilahirkan di sana.” Sela

Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai: “Segala mata airku ada di dalammu.”

.

Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.

Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!”

Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia?supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci?:”Aku haus!”

Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib?sebab Sabat itu adalah hari yang besar?maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.

Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;

tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,

tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

.

Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian:

“Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu.

Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa.

Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu.

Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.

Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.

Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.

Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.”

BACAAN OFISI – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 9 Juni 2025

Lalu Yosua memberi perintah kepada pengatur-pengatur pasukan bangsa itu, katanya:

“Jalanilah seluruh perkemahan dan perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sediakanlah bekalmu, sebab dalam tiga hari kamu akan menyeberangi sungai Yordan ini untuk pergi menduduki negeri yang akan diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk diduduki.”

Kepada orang Ruben, kepada orang Gad dan kepada suku Manasye yang setengah itu berkatalah Yosua, demikian:

“Ingatlah kepada perkataan yang dipesankan Musa, hamba TUHAN itu, kepadamu, yakni: TUHAN, Allahmu, mengaruniakan keamanan kepadamu dan memberikan kepadamu negeri ini;

perempuan-perempuan dan anak-anak di antara kamu dan ternakmu boleh tinggal di negeri yang diberikan Musa kepadamu di seberang sungai Yordan, tetapi kamu, semua pahlawan yang gagah perkasa, haruslah menyeberang di depan saudara-saudaramu dengan bersenjata, dan haruslah menolong mereka,

sampai TUHAN mengaruniakan keamanan kepada saudara-saudaramu seperti kepada kamu juga, dan mereka juga menduduki negeri yang akan diberikan kepada mereka oleh TUHAN, Allahmu. Kemudian bolehlah kamu pulang kembali ke negerimu sendiri dan menduduki negeri yang diberikan Musa, hamba TUHAN itu, kepadamu di seberang sungai Yordan, di sebelah matahari terbit.”

Lalu mereka menjawab Yosua, katanya: “Segala yang kauperintahkan kepada kami akan kami lakukan dan ke manapun kami akan kausuruh, kami akan pergi;

sama seperti kami mendengarkan perintah Musa, demikianlah kami akan mendengarkan perintahmu. Hanya, TUHAN, Allahmu, kiranya menyertai engkau, seperti Ia menyertai Musa.

Setiap orang yang menentang perintahmu dan tidak mendengarkan perkataanmu, apapun yang kauperintahkan kepadanya, dia akan dihukum mati. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu!”

.

renungan harian hari ini

Maria. Kita menyebutnya ‘Bunda Maria’. Nama yang tidak asing di telinga umat Kristen di TV seluruh dunia. Namanya memang tidak banyak disebut dalam Kitab Suci, sebab ia hanya muncul dalam beberapa peristiwa, tapi kehadirannya memiliki makna yang sangat penting dalam tradisi Kristen.

Dialah ibu spiritual umat Kristen dan ibu Gereja. Atas perannya yang sedemikian penting itu, Gereja mendedikasikan hari ini untuk menghormatinya, yang kita rayakan sebagai Peringatan Wajib SP Maria Bunda Gereja.

Dalam setiap momen, Maria menunjukkan keteguhan iman dan keterlibatan yang luar biasa, dari saat kelahiran Yesus di Betlehem hingga saat-saat terakhir di kaki salib-Nya di Bukit Golgota. Coba bayangkan, meski harus menghadapi penderitaan yang amat besar, termasuk melihat Putranya disalibkan, ia tetap teguh berada di samping Yesus.

Kisah Para Rasul, sebagaimana kita dengar hari ini. Menceritakan bahwa sepeninggalan Yesus, Maria tetap hadir dan berdoa bersama para rasul di ruang atas, memberikan dukungan rohani dan ketenangan bagi mereka.

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita tidak akan menemukan banyak orang seperti Bunda Maria. Orang seperti Bunda Maria memang bisa diibaratkan sebagai ‘limited edition’ Namun, tidak berarti bahwa kita tidak bisa belajar darinya.

Justru sebaliknya, dengan mempelajari dan mengikuti teladan Bunda Maria, kita dapat memperdalam hubungan kita dengan Tuhan dan dapat mengambil langkah-langkah menuju pertumbuhan rohani yang lebih besar.

.

Ya Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur atas kehadiran Bunda Maria dalam sejarah keselamatan. Melalui kesetiaan dan ketaatannya, Engkau menunjukkan kepada kami bagaimana seharusnya hidup dalam iman dan pengharapan. Semoga kami pun dimampukan untuk berkata “ya” kepada kehendak-Mu, seperti Maria yang rendah hati.

Engkau menyerahkan Maria sebagai Bunda kami di saat penderitaan-Mu di salib. Kami mohon, dampingilah kami dengan doa-doanya, terutama ketika kami menghadapi kesulitan hidup. Semoga hati kami tetap teguh dan setia, meski harus menanggung salib dalam kehidupan ini.

Curahkanlah terang-Mu atas kami, agar kami dimampukan meneladani Bunda Maria dalam ketaatan, ketekunan dalam doa, dan kasih tanpa syarat. Jadikanlah kami pribadi-pribadi yang menghadirkan damai, harapan, dan kesetiaan dalam dunia kami, seperti Bunda Gereja yang senantiasa hadir di tengah para murid-Mu. Amin.

.

Bunda Maria, doakanlah kami untuk tetap setia dalam mengikuti Kristus, seperti yang engkau lakukan sepanjang hidupmu. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia

Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 8 Juni 2025
Baca Juga (KLIK): Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here