Renungan Harian Hari Ini 4 Februari 2025, Bacaan Injil Markus 5:1-20 (baca Alkitab – klik disini)
Bacaan I: Ibr. 12:1-4; Mazmur: 22:26-27, 28, 30, 31-32; PEKAN BIASA IV (H); St.Yohanes de Britto; St.Isidorus dr Mesir; Sta.Katarina de Ricci: St.Yosef dr Leonisa;
DAFTAR ISI | Klik šš»
BACAAN I – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 4 Februari 2025
IbrĀ 12:1
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Ibr 12:2
Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Ibr 12:3
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Ibr 12:4
Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
.
MAZMUR TANGGAPAN – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 4 Februari 2025
MzmĀ 22:26
(22-27) Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya!
Mzm 22:27
(22-28) Segala ujung bumi akan mengingatnya dan berbalik kepada TUHAN; dan segala kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya.
Mzm 22:28
(22-29) Sebab Tuhanlah yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa.
Mzm 22:30
(22-31) Anak-anak cucu akan beribadah kepada-Nya, dan akan menceritakan tentang TUHAN kepada angkatan yang akan datang.
Mzm 22:31
(22-32) Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti, sebab Ia telah melakukannya.
.
BACAAN INJIL – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 4 Februari 2025
MrkĀ 5:21
Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau,
Mrk 5:22
datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya
Mrk 5:23
dan memohon dengan sangat kepada-Nya: “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.”
Mrk 5:24
Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
Mrk 5:25
Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
Mrk 5:26
Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
Mrk 5:27
Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
Mrk 5:28
Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”
Mrk 5:29
Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
Mrk 5:30
Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: “Siapa yang menjamah jubah-Ku?”
Mrk 5:31
Murid-murid-Nya menjawab: “Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?”
Mrk 5:32
Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
BACAAN INJIL – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 4 Februari 2025
Mrk 5:33
Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
Mrk 5:34
Maka kata-Nya kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!”
Mrk 5:35
Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: “Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?”
Mrk 5:36
Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: “Jangan takut, percaya saja!”
Mrk 5:37
Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
Mrk 5:38
Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.
Mrk 5:39
Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!”
Mrk 5:40
Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
Mrk 5:41
Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!”
Mrk 5:42
Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
Mrk 5:43
Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
.
BACAAN OFISI – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 4 Februari 2025
RmĀ 13:1
Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
Rm 13:2
Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
Rm 13:3
Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
Rm 13:4
Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.
Rm 13:5
Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.
Rm 13:6
Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah.
Rm 13:7
Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat.
Rm 13:8
Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
Rm 13:9
Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
Rm 13:10
Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Rm 13:11
Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
Rm 13:12
Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
Rm 13:13
Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
Rm 13:14
Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.
.

Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 4 Februari 2025
Sebuah batu dipukul dan pecah pada pukulan yang ke-100. Namun, bukan pukulan yang ke-100 saja yang membuat batu tersebut pecah. Pukulan pertama sampai terakhirlah yang membuatnya pecah. Demikianlah keberhasilan hidup orang didapatkan dari ketekunan. Tekun adalah setia dengan hal-hal yang kecil untuk menghasilkan hal yang besar.
Demikian juga dalam surat lbrani kita dinasihati untuk tekun dalan perlombaan diwajibkan bagi kita, yaitu bertekun dalam menjalin relasi personal dengan Tuhan Yesus. Dengan demikian, kita dapat belajar tekun seperti Tuhan Yesus yang tekun menanggung bantahan, memikul salib kedosaan kita.
Ketekunan iman itulah yang menghantarkan Yairus mendapatkan kesembuhan untuk anaknya dan seorang wanita mengalami kesembuhan dari pendarahannya. Mereka adalah orang-orang yang bertekun dan tetap berharap akan kemurahan Tuhan.
Wanita itu menunggu lama bahkan 12 tahun mengalami penderitaan tersebut. Imannya mengatakan akan ada belas kasih Tuhan. Setelah 12 tahun dia mengalaminya. Ketekunan membuahkan mukjizat.
.
Doa Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 4 Februari 2025
Allah Bapa Maha Pengasih, hari ini kami datang ke hadirat-Mu dengan hati yang penuh kerinduan dan harapan. Engkau adalah sumber kekuatan kami dalam setiap langkah kehidupan, dan hanya kepada-Mu kami bersandar.
Kami belajar bahwa ketekunan adalah kunci menuju keberhasilan. Seperti batu yang pecah bukan karena satu pukulan terakhir, tetapi oleh setiap pukulan yang telah diberikan, demikian pula hidup kami memerlukan ketekunan dan kesetiaan dalam iman.
Tuhan, ajarlah kami untuk tetap setia dalam perkara kecil, agar kami layak menerima perkara yang lebih besar. Bimbinglah kami untuk tetap teguh dalam menjalin relasi personal dengan-Mu, seperti Yairus yang tak menyerah memohon kesembuhan bagi anaknya, dan seperti wanita yang telah 12 tahun berjuang dengan penderitaannya namun tetap percaya akan belas kasih-Mu.
Engkau telah menanggung salib dengan tekun demi keselamatan kami. Engkau adalah teladan sejati bagi kami dalam menghadapi cobaan hidup. Kami mohon, kuatkanlah hati kami agar tidak goyah dalam menghadapi tantangan, tetap berpengharapan dalam kesulitan, dan selalu percaya bahwa Engkau setia menyertai kami.
Tuhan, bagi siapa pun di antara kami yang sedang berjuang dalam pergumulan hidupādalam pekerjaan, keluarga, kesehatan, atau imanāberikanlah ketabahan untuk tetap melangkah dengan pengharapan. Tanamkan dalam hati kami keyakinan bahwa mukjizat terjadi bagi mereka yang setia menanti dan percaya kepada-Mu. Amin.
.
Tuhan, tambahkanlah iman kami akan kasih dan kemurahan hati-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia
Baca Juga:Ā Renungan Harian Katolik Hari Ini 3 Februari 2025
Baca Juga (KLIK):Ā Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu