Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 29 Januari 2025

Renungan Harian Hari Ini 29 Januari 2025, Bacaan Injil Markus 4:1-20 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: Ibr. 10:11-18; Mazmur: 110:1.2.3.4; R: 4bc; PEKAN BIASA III (H); St.Joshep Freinademetz; B.Arkanjela Girlani;

Ibr 10:11
Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.

Ibr 10:12
Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,

Ibr 10:13
dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya.

Ibr 10:14
Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

Ibr 10:15
Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita,

Ibr 10:16
sebab setelah Ia berfirman: “Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu,” Ia berfirman pula: “Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,

Ibr 10:17
dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.”

Ibr 10:18
Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa.

.

Mzm 110:1
Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.”

Mzm 110:2
Tongkat kekuatanmu akan diulurkan TUHAN dari Sion: memerintahlah di antara musuhmu!

Mzm 110:3
Pada hari tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan berhiaskan kekudusan; dari kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun.

Mzm 110:4
TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: “Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek.”

.

Mrk 4:1
Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu.

Mrk 4:2
Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka:

Mrk 4:3
“Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.

Mrk 4:4
Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.

Mrk 4:5
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.

Mrk 4:6
Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.

Mrk 4:7
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah.

Mrk 4:8
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat.”

Mrk 4:9
Dan kata-Nya: “Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”

Mrk 4:10
Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu.

BACAAN INJIL – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 29 Januari 2025

Mrk 4:11
Jawab-Nya: “Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan,

Mrk 4:12
supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun.”

Mrk 4:13
Lalu Ia berkata kepada mereka: “Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain?

Mrk 4:14
Penabur itu menaburkan firman.

Mrk 4:15
Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka.

Mrk 4:16
Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira,

Mrk 4:17
tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad.

Mrk 4:18
Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu,

Mrk 4:19
lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

Mrk 4:20
Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat.”

.

Rm 9:19
Sekarang kamu akan berkata kepadaku: “Jika demikian, apa lagi yang masih disalahkan-Nya? Sebab siapa yang menentang kehendak-Nya?”

Rm 9:20
Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: “Mengapakah engkau membentuk aku demikian?”

Rm 9:21
Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?

Rm 9:22
Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan?

Rm 9:23
justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,

Rm 9:24
yaitu kita, yang telah dipanggil-Nya bukan hanya dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain,

Rm 9:25
seperti yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea: “Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih.”

Rm 9:26
Dan di tempat, di mana akan dikatakan kepada mereka: “Kamu ini bukanlah umat-Ku,” di sana akan dikatakan kepada mereka: “Anak-anak Allah yang hidup.”

BACAAN OFISI – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 29 Januari 2025

Rm 9:27
Dan Yesaya berseru tentang Israel: “Sekalipun jumlah anak Israel seperti pasir di laut, namun hanya sisanya akan diselamatkan.

Rm 9:28
Sebab apa yang telah difirmankan-Nya, akan dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera.”

Rm 9:29
Dan seperti yang dikatakan Yesaya sebelumnya: “Seandainya Tuhan semesta alam tidak meninggalkan pada kita keturunan, kita sudah menjadi seperti Sodom dan sama seperti Gomora.”

Rm 9:30
Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Ini: bahwa bangsa-bangsa lain yang tidak mengejar kebenaran, telah beroleh kebenaran, yaitu kebenaran karena iman.

Rm 9:31
Tetapi: bahwa Israel, sungguhpun mengejar hukum yang akan mendatangkan kebenaran, tidaklah sampai kepada hukum itu.

Rm 9:32
Mengapa tidak? Karena Israel mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena perbuatan. Mereka tersandung pada batu sandungan,

Rm 9:33
seperti ada tertulis: “Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan dan sebuah batu sandungan, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.”

.

renungan harian hari ini

Tuhan Yesus selalu mengambil contoh dalam bentuk perumpamaan yang sangat sesuai dengan tempat di mana la mewartakan sabda dan menghadirkan Kerajaan Allah. la mengambil contoh-contoh dalam kehidupan agraris, maritim, dalam tata pemerintahan, militer dan perdagangan.

Semua aspek kehidupan manusiawi kita diajarkan oleh Yesus kepada kita. Tuhan mengajarkan semua ini karena la menghendaki kita menjadi kudus. la bahkan mengorbankan diri-Nya sendiri untuk kekudusan kita. Penulis surat kepada Umat Ibrani berkata, “Sebab oleh satu korban saja la telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang la kuduskan” (lbr. 10:14)

Bagaimana caranya menuju kekudusan? Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk menyiapkan hati kita dengan baik supaya sabda Tuhan benar-benar bertumbuh subur dan menghasilkan buah berupa kebajikan-kebajikan yang melimpah. Tuhan sendiri yang mewartakan sabda dan diharapkan supaya berbuah melimpah dalam hidup kita.

Nabi Yesaya pernah berkata, “Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan” (Yes. 55:10).

Kita perlu mengintrospeksi diri masing-masing di hadapan Tuhan. Tuhan sendiri menjadi penabur yang menaburkan benih, yakni sabda-Nya, maka hati kita janganlah menjadi seperti benih yang jatuh di pinggir jalan, di atas batu dan di antara semak berduri, namun haruslah di tanah yang subur sehingga menghasilkan buah melimpah. Apakah hati kita menjadi tempat yang subur bagi sabda Tuhan?

.

Allah Bapa Mahabaik, kami berterima kasih atas kasih-Mu yang terus-menerus menaburkan sabda kehidupan ke dalam hati kami. Engkau adalah Penabur yang setia, yang tidak pernah lelah memberikan firman-Mu agar kami dapat hidup dalam kekudusan. Pada hari ini, kami datang kepada-Mu dengan hati yang penuh kerinduan, memohon agar Engkau menjadikan hati kami tanah yang subur bagi sabda-Mu.

Engkau telah memberikan teladan melalui hidup-Mu dan mengajarkan kami melalui perumpamaan-perumpamaan yang begitu relevan dalam kehidupan kami sehari-hari. Ajarilah kami untuk membuka hati, mendengar sabda-Mu dengan sungguh-sungguh, dan membiarkan firman itu bertumbuh subur dalam hidup kami. Jangan biarkan hati kami menjadi keras seperti jalanan, dangkal seperti tanah berbatu, atau tertutup oleh semak berduri. Bantulah kami agar mampu menyingkirkan segala penghalang yang membuat kami jauh dari-Mu.

Siramilah hati kami dengan rahmat-Mu, sebagaimana hujan menyuburkan bumi. Berikanlah kami kebijaksanaan untuk memahami firman Allah, ketekunan untuk menjaga iman kami, dan keberanian untuk menghidupi sabda Tuhan dalam tindakan nyata. Jadikanlah hidup kami berbuah dalam kasih, kebaikan, dan kebajikan yang melimpah, sehingga melalui hidup kami, nama Tuhan semakin dimuliakan.

Kami menyadari bahwa kekudusan adalah panggilan bagi setiap umat-Mu. Semoga sabda-Mu memimpin kami untuk semakin menyerupai-Mu, menjadikan hidup kami saksi nyata dari kasih dan kebenaran-Mu di dunia ini. Tolonglah kami agar tidak hanya menjadi pendengar, tetapi juga pelaku firman-Mu yang setia.

Kami menyerahkan seluruh hidup kami ke dalam tangan-Mu. Jadikanlah kami alat-Mu yang berguna untuk membawa kebaikan dan kedamaian bagi sesama. Dalam nama Yesus Kristus, kami memohon. Amin.

.

Ya Tuhan, bantulah kami untuk meresapkan sabda-Mu dengan baik sehingga menghasilkan buah dalam ketekunan kami. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia

Baca Juga: Renungan Harian Katolik Hari Ini 28 Januari 2025
Baca Juga (KLIK): Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here