Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 22 Mei 2025

Renungan Harian Hari Ini 22 Mei 2025, Bacaan Injil Yohanes 15:9-11 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: Kis. 15:7-21; Mazmur: 96:1-2a.2b-3.10; R:lih.3; PEKAN PASKAH V (P) Sta.Rita dr Cascia; Sta.Yoachina de Vendruna; Sta.Maria Domenica Brun Barbantini;

Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: “Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.

Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita,

dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.

Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?

Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.”

Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceriterakan segala tanda dan mujizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa-bangsa lain.

Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus: “Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku:

Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.

BACAAN I – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 22 Mei 2025

Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis:

Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan,

supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini,

yang telah diketahui dari sejak semula.

Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah,

tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.

Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat.”

.

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!

Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari.

Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari.

Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa.

Katakanlah di antara bangsa-bangsa: “TUHAN itu Raja! Sungguh tegak dunia, tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”

.

“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.

Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.

.

Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.”

Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.

Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang.

Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.

Dan ia, yang berkata-kata dengan aku, mempunyai suatu tongkat pengukur dari emas untuk mengukur kota itu serta pintu-pintu gerbangnya dan temboknya.

Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama.

Lalu ia mengukur temboknya: seratus empat puluh empat hasta, menurut ukuran manusia, yang adalah juga ukuran malaikat.

Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen, bagaikan kaca murni.

BACAAN OFISI – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 22 Mei 2025

Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata. Dasar yang pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu nilam, dasar yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud,

dasar yang kelima batu unam, dasar yang keenam batu sardis, dasar yang ketujuh batu ratna cempaka, yang kedelapan batu beril, yang kesembilan batu krisolit, yang kesepuluh batu krisopras, yang kesebelas batu lazuardi dan yang kedua belas batu kecubung.

Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.

Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.

Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.

Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya;

juga pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari, sebab malam tidak akan ada lagi di sana;

dan kekayaan dan hormat bangsa-bangsa akan dibawa kepadanya.

Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.

.

renungan harian hari ini

Dalam Injil hari ini, Yesus berbicara tentang kasih. la menyebutkan bahwa kasih paling tinggi adalah kasih yang menggerakkan seseorang untuk memberikan dan mengorbankan diri. “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada ini, yakni seseorang memberikan nyawanya demi sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu melakukan apa yang Kuperintahkan kepadamu” (Yoh. 15:13-14).

la meminta kita, para pengikut-Nya supaya belajar untuk bersahabat dengan sesama, siapa pun mereka, sebab di dalam persahabatan itu kita akan mengerti cara mengasihi yang sesungguhnya, seperti yang telah dilakukan-Nya kepada para murid-Nya. Kasih tidak mungkin dilakukan dengan memaksa, tetapi justru dengan memberikan diri kita sebagai sahabat bagi yang lain.

Betapa banyak orang yang membutuhkan kasih, yakni kasih yang membawa kebahagiaan hidup. Kata-kata bijak Santa Teresa dari Kalkuta sangat indah untuk direnungkan dan diwujudkan dalam kehidupan kita sehari-hari, “Orang-orang yang saling mencintai secara penuh dan tulus adalah mereka yang paling berbahagia di dunia ini.

Milik mereka barangkali hanya sedikit, atau mereka tidak memiliki apa-apa, tetapi mereka adalah orang yang berbahagia. Segala sesuatu bergantung pada bagainmana kita saling mencintai.” Lebih lanjut dia berkata, “Sebarkanlah cinta di mana pun Anda berada: pertama-tama di dalam rumahmu sendiri.

Berikanlah cinta kepada anak-anakmu, kepada istri atau suamimu, kepada tetangga dekatmu … Jangan biarkan orang yang datang kepadamu pergi tanpa merasa lebih baik dan lebih bahagia. Jadilah ungkapan hidup dari kebaikan Allah, yakni kebaikan yang terpancar pada wajahmu, pada matamu, pada senyummu, dan dalam sapaan ramahmu.”

.

Bapa Mahakasih, kami bersyukur atas sabda-Mu hari ini yang mengajarkan kami tentang kasih yang sejati—kasih yang rela berkorban, kasih yang memberi tanpa menuntut kembali. Engkau telah mengutus Putra-Mu, Yesus Kristus, yang telah menunjukkan kasih tertinggi dengan menyerahkan nyawa-Nya bagi kami, sahabat-sahabat-Nya. Ajarlah kami, ya Bapa, untuk mencintai seperti Yesus mencintai: dengan tulus, dengan kerendahan hati, dan dengan keberanian untuk memberikan diri demi kebaikan sesama.

Engkau menyebut kami sahabat-Mu, jika kami melakukan apa yang Kau perintahkan, yaitu saling mengasihi. Tolonglah kami agar sungguh-sungguh hidup dalam kasih yang nyata—dalam perhatian kepada yang kecil dan lemah, dalam keramahan kepada yang kesepian, dan dalam pelayanan kepada yang membutuhkan. Bantulah kami agar tidak hanya berbicara tentang cinta, tetapi menjadikannya nyata dalam tindakan kami setiap hari, dimulai dari keluarga kami sendiri, dari rumah kami sendiri.

Penuhilah hati kami dengan cinta yang murni, cinta yang berasal dari Allah sendiri. Jadikanlah hidup kami cermin kasih Kristus yang hidup, agar setiap orang yang kami temui boleh merasakan sentuhan kasih Allah melalui senyum, sapaan, dan kehadiran kami. Semoga kami menjadi pembawa damai dan penghiburan, tanda harapan dan sumber sukacita bagi dunia yang sering kali haus akan kasih. Amin.

.

Ya Yesus, Engkaulah sumber kasih sejati. Mampukanlah kami menjadi saluran rahmat-Mu yang memancarkan kasih kepada orang-orang yang kami jumpai. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia

Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 21 Mei 2025
Baca Juga (KLIK): Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here