Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 20 Juni 2025

Renungan Harian Hari Ini 20 Juni 2025, Bacaan Injil Matius 6:19-23 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: 2Kor. 11:18,21b-30; Mazmur: 34:2-3,4-5,6-7, R:18b; PEKAN BIASA XI (H);

Karena banyak orang yang bermegah secara duniawi, aku mau bermegah juga.

Dengan sangat malu aku harus mengakui, bahwa dalam hal semacam itu kami terlalu lemah. Tetapi jika orang-orang lain berani membanggakan sesuatu, maka akupun?aku berkata dalam kebodohan?berani juga!

Apakah mereka orang Ibrani? Aku juga orang Ibrani! Apakah mereka orang Israel? Aku juga orang Israel. Apakah mereka keturunan Abraham? Aku juga keturunan Abraham!

Apakah mereka pelayan Kristus? dan aku berkata seperti orang gila? aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut.

Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan,

tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut.

Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu.

Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian,

dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat.

Jika ada orang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah? Dan jika ada orang tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita?

Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.

.

(34-3) Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.

(34-4) Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!

(34-5) Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.

(34-6) Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.

(34-7) Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

(34-8) Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.

.

“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.

Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;

jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

.

Kemudian berkatalah orang Israel kepada Gideon: “Biarlah engkau memerintah kami, baik engkau baik anakmu maupun cucumu, sebab engkaulah yang telah menyelamatkan kami dari tangan orang Midian.”

Jawab Gideon kepada mereka: “Aku tidak akan memerintah kamu dan juga anakku tidak akan memerintah kamu tetapi TUHAN yang memerintah kamu.”

Selanjutnya kata Gideon kepada mereka: “Satu hal saja yang kuminta kepadamu: Baiklah kamu masing-masing memberikan anting-anting dari jarahannya.” ?Karena musuh itu beranting-anting mas, sebab mereka orang Ismael.

Jawab mereka: “Kami mau memberikannya dengan suka hati.” Dan setelah dihamparkan sehelai kain, maka masing-masing melemparkan anting-anting dari jarahannya ke atas kain itu.

Adapun berat anting-anting emas yang dimintanya itu ada seribu tujuh ratus syikal emas, belum terhitung bulan-bulanan, perhiasan telinga dan pakaian kain ungu muda yang dipakai oleh raja-raja Midian, dan belum terhitung kalung rantai yang ada pada leher unta mereka.

Kemudian Gideon membuat efod dari semuanya itu dan menempatkannya di kotanya, di Ofra. Di sanalah orang Israel berlaku serong dengan menyembah efod itu; inilah yang menjadi jerat bagi Gideon dan seisi rumahnya.

Demikianlah orang Midian tunduk kepada orang Israel dan tidak dapat menegakkan kepalanya lagi; maka amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya pada zaman Gideon.

Lalu Yerubaal bin Yoas pergilah dan diam di rumahnya sendiri.

Gideon mempunyai tujuh puluh anak laki-laki, semuanya anak kandungnya, sebab ia beristeri banyak;

BACAAN OFISI – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 20 Juni 2025

juga gundiknya yang tinggal di Sikhem melahirkan seorang anak laki-laki baginya, lalu ia memberikan nama Abimelekh kepada anak itu.

Gideon bin Yoas mati pada waktu rambutnya telah putih, lalu dikuburkan dalam kubur Yoas, ayahnya, di Ofra kota orang Abiezer.

Adapun Abimelekh bin Yerubaal pergi ke Sikhem kepada saudara-saudara ibunya dan berkata kepada mereka dan kepada seluruh kaum dari pihak keluarga ibunya:

“Tolong katakan kepada seluruh warga kota Sikhem: Manakah yang lebih baik bagimu: tujuh puluh orang memerintah kamu, yaitu semua anak Yerubaal, atau satu orang? Dan ingat juga, bahwa aku darah dagingmu.”

Lalu saudara-saudara ibunya mengatakan hal ihwalnya kepada seluruh warga kota Sikhem, maka condonglah hati orang-orang itu untuk mengikuti Abimelekh, sebab kata mereka: “Memang ia saudara kita.”

Sesudah itu mereka memberikan kepadanya tujuh puluh uang perak dari kuil Baal-Berit, lalu Abimelekh memberi perak itu sebagai upah kepada petualang-petualang dan orang-orang nekat supaya mengikuti dia.

Ia pergi ke rumah ayahnya di Ofra, lalu membunuh saudara-saudaranya, anak-anak Yerubaal, tujuh puluh orang, di atas satu batu. Tetapi Yotam, anak bungsu Yerubaal tinggal hidup, karena ia menyembunyikan diri.

Kemudian berkumpullah seluruh warga kota Sikhem dan seluruh Bet-Milo; mereka pergi menobatkan Abimelekh menjadi raja dekat pohon tarbantin di tugu peringatan yang di Sikhem.

Setelah hal itu dikabarkan kepada Yotam, pergilah ia ke gunung Gerizim dan berdiri di atasnya, lalu berserulah ia dengan suara nyaring kepada mereka: “Dengarkanlah aku, kamu warga kota Sikhem, maka Allah akan mendengarkan kamu juga.

BACAAN OFISI – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 20 Juni 2025

Sekali peristiwa pohon-pohon pergi mengurapi yang akan menjadi raja atas mereka. Kata mereka kepada pohon zaitun: Jadilah raja atas kami!

Tetapi jawab pohon zaitun itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan minyakku yang dipakai untuk menghormati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?

Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon ara: Marilah, jadilah raja atas kami!

Tetapi jawab pohon ara itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan manisanku dan buah-buahku yang baik, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?

Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon anggur: Marilah, jadilah raja atas kami!

Tetapi jawab pohon anggur itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah anggurku, yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?

Lalu kata segala pohon itu kepada semak duri: Marilah, jadilah raja atas kami!

Jawab semak duri itu kepada pohon-pohon itu: Jika kamu sungguh-sungguh mau mengurapi aku menjadi raja atas kamu, datanglah berlindung di bawah naunganku; tetapi jika tidak, biarlah api keluar dari semak duri dan memakan habis pohon-pohon aras yang di gunung Libanon.

.

renungan harian hari ini

Sebagai pengikut Kristus, kita tidak boleh cengeng atau mudah menyerah saat menghadapi tantangan. Sebab, tantangan dan cobaan adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan kehidupan kita.

Paulus, dalam pengalamannya mewartakan Injil, tidak luput dari penderitaan dan pengorbanan. Meskipun mengalami berbagai kesulitan, dari kekurangan makanan hingga penderitaan fisik yang parah, dia toh tetap setia melayani Tuhan. Baginya, penderitaan adalah tanda kesetiaan dan kerelaan untuk mengabdi kepada Kristus, yang jauh lebih berharga daripada segala harta duniawi.

Yesus sendiri menyoroti pentingnya memprioritaskan harta yang abadi di surga daripada harta duniawi yang fana. Harta duniawi mungkin hilang, tetapi harta di surga tidak akan pernah terkikis.

Harta duniawi mungkin memberi kesenangan sesaat, tetapi hanya hubungan kita dengan Kristus dan kekayaan di surga yang benar-benar berharga dan kekal. Penderitaan dan pengorbanan dalam melayani Tuhan mungkin sulit, tetapi itu semua akan menghasilkan berkat yang abadi di surga.

.

Marilah kita bersatu menutup permenungan ini dengan doa singkat.

Ya Tuhan, di tengah berbagai tantangan hidup, ajarlah kami untuk tidak mudah menyerah. Tumbuhkan dalam hati kami semangat dan keberanian, seperti Paulus yang tetap setia mewartakan Injil meski harus menanggung banyak penderitaan. Jadikan kami kuat dan teguh dalam mengikut Engkau.

Kami sadar bahwa harta dunia ini sementara dan mudah lenyap. Oleh karena itu, bantulah kami untuk tidak melekat pada hal-hal yang fana, tetapi menaruh harapan dan hidup kami hanya pada harta yang kekal, yaitu kasih dan keselamatan dari-Mu yang tak akan binasa.

Tuhan Yesus, ajarlah kami untuk melihat setiap penderitaan bukan sebagai kutukan, melainkan sebagai bagian dari kesetiaan kami kepada-Mu. Kiranya setiap air mata, lelah, dan pengorbanan kami dalam melayani menjadi persembahan yang berkenan di hadapan-Mu. Amin.

.

Ya Tuhan, berilah kami ketabahan dan keberanian untuk menghadapi tantangan dan penderitaan dengan penuh keyakinan bahwa Engkau selalu bersama kami dalam setiap langkah hidup kami. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia

Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 19 Juni 2025
Baca Juga (KLIK): Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here