Burung berkicau di Minggu pagi yang sangat cerah, di halaman parkir Harjo (Baca: Harian Jogja) terlihat dipenuhi oleh berbagai kendaraan kecil dan besar.
Hari ini Paguyuban Prodiakon Jetis hendak mengadakan acara anjangsana ke Paroki St. Maria Fatima – Banyumanik, Semarang.
Selain anjangsana, para prodiakon Jetis juga mengadakan temu kangen dengan Romo Bono yang pernah menjabat sebagai Romo Paroki Jetis.
Kami tiba sekira pukul 11.00 siang, langsung berjabatan tangan dengan para prodiakon dari Paroki St. Maria Fatima – Banyumanik di pintu gerbang gereja. Kemudian kami diterima dan disambut dengan ramah di dalam Gedung Darmojoewono.
Setelah menikmati snack sejenak, acara dimulai dengan perkenalan para pengurus dan anggota dari masing-masing paroki. Dimulai dengan Paroki Banyumanik kemudian Paroki Jetis.
Beberapa saat setelah perkenalan, ada pemaparan mengenai kondisi dan tata cara bertugas di masing-masing paroki. Disampaikan bahwa Paroki Banyumanik memiliki statistik jumlah prodiakon sebanyak 78 orang (lama 43 orang, baru 35 orang), dengan kebutuhan prodiakon 42 orang setiap misa mingguan. Begitu pula dengan Paroki Jetis memiliki statistik jumlah prodiakon periode sebelumnya sebanyak 54 orang (44 putra, 10 putri). Sedangkan saat ini berkisar antara 76-80 orang.
Bicara tentang statistik terkadang membuat mengantuk, maka dari itu kami kemudian mengisi acara dengan kesaksian dari masing-masing prodiakon. Ada 4 prodiakon yang mengisi kesaksian tersebut yaitu :
- Bapak Unggul Kristiawan (Paroki Jetis)
- Bapak Triyatmo (Paroki Jetis)
- Bapak Yustinus Dwiharto (Paroki Banyumanik)
- Bapak Yustinus Mujiyono (Paroki Banyumanik)
Kesemua prodiakon tersebut dengan kompak menyatakan adanya sukacita dan berkat serta karunia yang sangat besar dengan menjadi prodiakon paroki. Bahkan ada yang mengalami keajaiban karena disembuhkan dari penyakit kanker yang cukup berat sebelum memutuskan menjadi prodiakon. Tuntunan serta petunjuk dari roh kudus tak jarang juga mengisi cerita mereka.
Keakraban kami terhenti sejenak untuk berdoa Malaikat Tuhan ketika jam menunjukkan pukul 12.00 siang, kemudian dilanjutkan kembali dengan kesaksian para prodiakon di atas.
Pukul 12.30 siang kami santap siang bersama, menu nasi liwet menghiasi makan siang kali ini.
Setelah santap siang bersama, kemudian ada pembekalan yang diberikan oleh Romo Bono kepada para prodiakon. Namun sampai saat hendak disampaikan, materinya masih amat rahasia.
Materi yang kemudian disampaikan oleh Romo Bono untuk menguatkan iman para prodiakon adalah mengenai keteladanan Yesus.
Kenapa kita harus mengikuti dan meneladani Yesus ?
Menurut Romo Bono dan berdasarkan fakta yang tercantum dalam Alkitab, karena ada 7 kelebihan Yesus dibandingkan manusia lainnya, yaitu :
- Dia Hebat – Superpower, Dia mampu mengadakan macam-macam mukjizat, Dia mampu menghidupkan orang mati yang sudah 4 hari.
- Dia Baik – Mati tanpa memiliki apa pun.
- Dia bangkit dari mati – ada saksinya.
- Dia naik ke sorga – ada saksinya.
- Dia berjanji – pada waktu ajal akan menjemput kita dan membawa kita ke tempat yang telah disediakan (Yoh 14:2-3)
- Menjadi hakim dalam pengadilan terakhir (Mat 25, Al Nisa 157, 163, 171, 172)
- Dia berjanji – menyertai kita dalam kondisi apa saja, dimana saja dan kapan saja (Mat 28:20)
Acara ditutup dengan pemberian buah tangan dan kenang-kenangan dari Paguyuban Prodiakon Paroki Jetis kepada Prodiakon Paroki Banyumanik dan sebaliknya.
Doa bersama yang dipimpin oleh suster dari Paroki Jetis mengakhiri kebersamaan kami pada siang hari ini. Tak lupa pula foto bersama untuk mengabadikan kenangan dan momen spesial pada hari ini.
Penulis : Frans
Foto : Deni & Frans