Bahan APP Remaja 3 – Panduan APP Remaja 2020 Keuskupan Semarang

KOMUNITAS REMAJA KATOLIK  … WOW

Tujuan:

  1. Peserta  menyadari keberadaan komunitas/ kelompok/ paguyubannya: kelebihan dan kekuarangannya
  2. Peserta semakin memahami  tugas perutusan komunitas/ kelompok/ paguyuban remaja Katolik
  3. Peserta terdorong untuk mengembangkan komunitas/ kelompok/ paguyubannya.

PEMBUKAAN

Lagu Pembuka : Nandur Rukun Sugih Sedulur

Cipt: V. Eka Mulyantari

Hari ini kita bersama
Satu hati satu tujuan
Persatuan kita wujudkan
Semangat Toleransi cinta damai

Pancasila jadi pedoman
Hidup rukun saling bergandengan
Menghormati sgala perbedaan
Walau berbeda tetap bersaudara

Angkat tanganmu beri salam perdamaian
Atur kakimu selaraskan langkah kita
Goyang badanmu walau beda tetap bersatu
Nandur Rukun bakale Sugih Sedulur.

Doa Pembuka

(†): Tanda Salib

Marilah berdoa:

Bapa yang penuh kasih, kami  bersyukur atas penyertaan-Mu sehingga kami dapat kembali berkumpul ditempat ini untuk bersama-sama belajar dan mendengarkan firman-Mu.  Pada masa pra-paskah ini, sambil bermatiraga  untuk pertobatan, kami ingin membahas perkembangan paguyuban/ komunitas kami, yakni komunitas Remaja Katolik.  Kami berterimakasih karena Engkau mengumpulkan kami  dalam komunitas/ paguyuban bersama sahabat-sahabat seiman.    Berkatilah komunitas/ paguyuban kami, semoga semakin berdaya guna. Dengan pengantaraan

Kristus, Tuhan kami yang berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa.

Amin

(†): Tanda Salib

Pengantar

Hal-hal pokok dalam pengantar ini dikembangkan lebih lanjut oleh Tim Pendamping.  

  •  Salam: Selamat pagi/ siang/ sore; Selamat Berjumpa; Berkah Dalem;
  • Menanyakan kabar peserta (secukupnya). Supaya lebih bersemangat, ketika ditanya apa kabar? anak-anak diminta membuat jawaaban yang tidak biasa, namun harus heboh … misalnya: Sip … sip … Luar Biasa !!!! …. Yes-yes … muantap benar … dll (seturut kreativitas anak bersama pendamping)
  • Masa pra-paskah adalah masa pertobatan bagi semua Orang Katolik. Siapa yang sudah mengaku dosa? … siapa yang tetap berpuasa dan berpantang? (pendamping mengingatkan laku keutaman selama masa pra-paskah  : memperbanyak doa, memperdalam iman, puasa dan berpantang serta berderma bagi yang membutuhkan)
  • Tema pertemuan APP  kali  ini adalah: Komunitas Remaja Katolik… wow. Kita semua tahu bahwa ada banyak kelompok/ komunitas bagi kaum remaja Katolik. Paguyuban kita adalah salah satu dari komunitas itu. Ada kelompok misdinar, ada kelompok PIR (Pendampingan Iman Remaja) ada yang namnay Rekat (remaja Katolik, ada paguyuban lektor remaja, dan lain-lain.
  • Pada pertemuan APP kali ini kita akan “melihat” keberadaan komunitas / paguyuban kita. Sebagai komunitas/ paguyuban kaum remaja Katolik tentunya ada hal-hal yang sama dengan paguyuban remaja lainnya, tetapi pastilah juga ada yang membuat komunitas/ paguyuban kita menjadi unik/ khas. Sebagai remaja Katolik, tidak dapat kita tinggalkan cirri kekatolikan dalam komunitas/ paguyuban kita. Semoga dengan pendalaman APP ini kita juga dapat mengembangkan komunitas/ paguyuban kita.
  • Tim Pendamping juga dapat sedikit berceritera pengalamannya ketika masih remaja dan terlibat dalam  kegiatan bersama kaum Remaja Katolik.

PENDALAMAN MATERI

Sharing Pengalaman “Kisah Seorang Remaja Katolik”  

Saya ikut terlibat dalam paguyuban  remaja katolik di lingkungan. Saya tinggal di lingkungan daerah pedesaan. Ada pertemuan lingkungan setiap malam sabtu. Kelompok kami tidak ada namanya. Disebut sebagai remaja katolik, begitu saja. Anggotanya tidak banyak ada 7 cewek dan 4 cowok. Kami ber 11 membuat group WA. Lebih sering kami  berkomunikasi di group itu.

Perjumpaan  saya dan teman-teman remaja katolik    terjadi  sebulan sekali. Kadangkali tanpa jadwal yang jelas. Rumah tinggal kami berjauhan, juga kesibukan sekolah kami berbeda-beda. Namun saat pertemuan lingkungan, yang malam sabtu itu, kami selalu berusaha ikut datang, disitu  saya  dapat berjumpa bukan hanya  dengan teman  sesama remaja tetapi juga dengan umat lingkungan lainnya.

Kami akan semakin  sering  berjumpa jika ada tugas yang dipercayakan kepada kami. Misalnya seperti tahun lalu, kami dipercaya jadi panitia natal lingkungan. Kami bekerjasama dengan beberapa orang tua merencanakan dan menyelenggarakan perayaan natal itu dengan meriah. Meskipun masih remaja, dengan dukungan beberapa orang tua kami  memberanikan diri  mengundang masyarakat sekitar. Ada bapak Kepala Dusun, tokoh masyarakat,  warga sekitar,  semua  berbeda keyakinan.    Kami  membuat hiburan sederhana dan juga  membagikan tanaman untuk penghijauan di rumah-rumah warga.

Saya dan teman-teman  juga pernah membuat  film sederhana dengan srana kamera yang kami pinjam. Film sederhana  tersebut berkisah tentang kehidupan lingkungan kami. Film sederhana itu lalu dilihat bersama-sama dengan umat lingkungan.

Tidak jarang kaum remaja di lingkungan  juga  diminta ikut mengisi pertemuan lingkungan, misalnya mengisi pertemuan Adven, BKSN, atau APP. Pada saat itulah, bersama teman-teman, saya mempersiapkan materi-materi pendalaman iman.

Sebagai kaum remaja yang tinggal ditengah masyarakat yang berbeda keyakinan,  saya dan teman-teman, saling mengingatkan untuk ikut membaur, terlibat, srawung memajukan kampung. Di kampung saya ada ungkapan yang ditulis di kalender yang dibuat para  pemuda: ‘yen ora gelem srawung, mantenmu bakale suwung”. Artinya kira-kira: kalau tidak mau srawung, nati kalau jadi pengantin tidak akan ada yang membantu … lucu kedengaranya, tapi ya itulah cara pemuda desa mengingatkan anggotanya untuk selalu bergaul satu dengan lainnya. Seringkali pertemuan kaum remaja di kampung saya di selenggarakan di masjid. Saya dan teman-teman yang katolik, ikut di situ, dan ikut menyumbangkan gagasan-gagasan. Belum lama ini gagasan kami diterima, yakni pembuatan taman di pinggir jalan kampung.

Memasuki masa pra-paskah menjadi saat bagi kami persiapan merayakan Paskah. Bersama dengan adik-adik PIA dan beberapa OMK, kami akan mengadakan kunjungan paskah ke keluarga-keluarga katolik di lingkungan kami.  Sudah beberapa  tahun ini acara Paskah di lingkungan  dirayakan  dengan kunjungan keluarga. Kata pendamping kami, kegiatan ini menjadi salah satu  cara  membangun tradisi kekatolikan, entah apa maksudnya, saya kurang  memahaminya.  Jadi menjelang Paskah  kami membuat jawal kunjungan. Jadwal itu dihaturkan kepada ketua lingkungan, yang kemudian meneruskannya ke keluarga-keluarga.

Kunjungan paskah itu dilaksanakan mulai hari senin setelah  Perayaan Hari  Minggu Paskah hingga hari kamis. Berlangsung setiap sore dari jam 16.00 – 19.00. Saat-saat paskahan bersamakeluarga itu menjadi saat yang menggembiarakan. Kami dapat saling berceritera, mendapat nasihat dari orang  tua yang dikunjungi, berdoa bersama, foto bersama dan yang jelas  ada makanan-makan yang kami nikmati. Adik-adik PIA, sebagaimana dulu ketika kami PIA juga mengalaminya,  mendapatkan “angpau”  dari para orang tua.  Bagi keluarga yang sedang mendapat jadwal dikunjungi ternyata paskahan keluarga ini sekaligus menjadi semacam kumpul bersama keluarga besarnya, juga tetangga-tetangga dekatnya lalu ikut datang berkunjung, menjadi seperti “open house”.

Saya senang bisa berkumpul dalam komunitas/ paguyuban remaja Katolik di lingkungan.

Sharing pengalaman dalam kelompok

Tim pendamping menfasilitasi perbincangan antar remaja untuk mendalami sharing “Kisah Seorang Remaja Katolik “ di atas. Para Remaja diminta duduk melingkar dalam kelompok-kelompok kecil (jumlah masing-masing kelompok menyesuaikan dengan remaja yang hadir). Pada masing-masing kelompok dibagikan kartu panduan pertanyaan untuk membantu pemicaraan dalam kelompok. Masing-masing  anak dalam kelompok diminta untuk secara bergantian menjawab pertanyaan.  

Kartu Panduan Pertanyaan:

  1. Apa kesan/ tanggapan/ komentar kamu atas sharing pengalaman di atas? Bagian mana yang mengesan bagi kamu? Mengapa?
  2. Hal-hal apa yang menyenangkan dalam  komunitas/ paguyuban kita? Berilah keterangan singkat
  3. Pengalaman berkesan dan menarik manakah yang pernah kamu alami bersama komunitas/ paguyuban kita ini?
  4. Apa yang dapat kita laksanakan secara konkret/ nyata untuk membuat komunitas/ paguyuban kita semakin  dirasakan/ berguna bagi orang lain?

Laporan pleno

Tim pendamping memberi kesempatan perwakilan kelompok membagikan pokok – pokok jawaban dari pertanyaan di atas. Pokok jawaban dipilih dari jawaban yang dipandang mewakili jawaban kelompok.  

Tim Pendamping memberikan tanggapan-tanggapan secukupnya. Semua jawaban hendaknya diapresiasi secara positif. Tim Pendamping juga boleh mensharingkan jawabannya/ pengalamannya sendiri secara singkat.  

Mengembangkan komunitas/ paguyuban

Komunitas/ paguyuban kita adalah komunitas/ paguyuban/ kelompok yang terdiri dari para remaja namun memiliki kekhasan, yakni bahwa kita semua pernah dibaptis menjadi orang Katolik. Dengan demikian, dalam komunitas/ paguyuban kita itu tidak dapat kita lepaskan suasana dunia remaja kita, yang ceria, pengin bebas, butuh tantangan dsb. Namun kita juga harus selalu ingat dan memperjuangkan terwujudnya nilai-nilai iman kristiani dalam kegiatan yang kita jalankan. Mari kita melihat dan berusaha mengembangkan komunitas/ paguyuban kita.

Tahun 2020 ini, bersama teman-teman remaja se Keuskupan Agung Semarang kita mengembangkan tema: “aku berkah kanggo kowe” (aku berkat bagi kamu). Bagaimana tema itu akan kita hidupi/ jalani dalam komunitas/ paguyuban kita?

Tim Pendamping memandu dan memfasilitasi para remaja untuk mengisi bagan dibawah ini.  

Nama Komunitas/Paguyuban/ Kelompok
Kegiatan pokok/ rutin
Jumlah anggota
3 hal positif dalam komunitas
3 hal negatif dalam komunitas
Kegiatan/ Program tahun2020 untuk mewujudkantema: “aku berkah kanggokowe”(aku berkat bagikamu

SABDA & DOA

Bacaan Kitab Suci: Lukas 15: 11 – 32

Perumpamaan tentang Anak yang Hilang

Yesus berkata lagi: “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada  ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku.  Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu.  Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh , ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.

Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali,ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.  Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur,maka bapa  menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.

Renungan

Tim Pendamping  dapat menyampaikan pokok-pokok renungan  berikut  ini silahkan dikembangkan lebih lanjut.  

Kisah dalam Kitab Suci tersebut kiranya sudah tidak asing bagi kita. Ada bapa yang baik hati, ada anak sulung dan juga ada si bungsu yang pergi meninggalkan rumah tetapi lalu bertobat dan kembali bersatu dalam keluarga.

Tokoh-tokoh dalam kisah tersebut dapat menjadi cerminan kehidupan komunitas / paguyuban kita. Mari kita mencoba melihat diri kita masing-masing. Jika ditempatkan dalam kisah tersebut, dalam kehidupan konteks komunitas/ kelompok kita sekarang ini, kira-kira aku seperti tokoh yang mana?:  bapa? anak sulung? anak bungsu? … mengapa demikian? Silahkan dijawab masing-masing dalam hati.

Doa Umat

Tim Pendamping memimpin doa umat.

P  : Semoga Allah Bapa meneguhkan  komunitas/ paguyuban kita dengan berkat-Nya, sehingga  kita dimampukan  menjadi tanda kerahiman Allah di tengah masyarakat.

Kami mohon …..

U  : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P  : Semoga Allah Bapa Yang Maha Rahim mengalirkan rahmat-Nya, menyembuhkan luka hati (iri) yang dialami setiap pribadi dalam komunitas kita ini, sehingga dapat saling memafkan, saling menyembuhkan, dan meneguhkan.

Kami mohon …..

U  : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

P  : Semoga Allah Bapa meneguhkan  komunitas atau paguyuban-paguyuban remaja katolik dimana saja dengan berkatNya sehingga mereka mampu menjadi tanda kehadiran Allah ditengah masyarakat.

Kami mohon

U  : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan

Hening sejenak menghaturkan doa-doa pribadi

Doa Bapa Kami  
(bersama-sama)

Kotak Dana APP
Kotak Derma APP diedarkan

PERUTUSAN DAN PENUTUP

Pengumuman

Tim Pendamping menyampaikan pengumuman-pengumuman sejauh dibutuhkan.   

Perutusan: Mempersiapkan Aksi Paskah.   

Tim Pendamping menyampaikan tugas perutusan sebagai berikut:  

  • Mempersiapkan rencana Aksi Paskah yang berguna  dari komunitas/ paguyuban remaja Katolik  bagi komunitas/ kelompok lain. Diusahakan bukan hanya acara perayaan Paskah khusus sesama remaja katolik. Misalnya membuataksi Paskah kunjungan lansia; aksi membersihkan sungai; mengunjungi orang sakit, dll.  
  • Membuat dokumentasi aksi Pakskah bagi sesama dan mengunggahnya  di media soial.   

Doa Penutup  

(†): Tanda Salib  

Marilah berdoa:

Bapa  kami bersyukur atas setiap perjumpaan yang boleh kami rasakan bersama ini. Terimakasih atas penyertaan-Mu sehingga kami  semakin menyadari komunitas/ paguyuban kami. Semoga kami dapat melaksanakan niat-niat baik kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.

Amin

(†): Tanda Salib  

 

Lagu Penutup : Jangan Lelah

Jangan Lelah  

Jangan lelah bekerja diladang-Nya Tuhan
Roh Kudus yang memberi kekuatan
Yang mengajar dan menopang  

Tiada lelah bekerja
Di ladang-Nya Tuhan
Yang selalu mencukupkan
Akan segalanya

Ratakan tanah bergelombang
Timbunlah tanah yang berlubang
Menjadi siap dibangun
Diatas dasar iman.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here