Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 28 Desember 2024

Renungan Harian Hari Ini 28 Desember 2024, Bacaan Injil Matius 2:13-18 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: 1Yoh. 1:5-2:2; Mazmur: 124:23. 4-5. 7b-8; R:7a; Hari Keempat Oktaf Natal (M) Pesta Kanak-Kanak Suci;

1Yoh 1:5
Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.

1Yoh 1:6
Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.

1Yoh 1:7
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

1Yoh 1:8
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

1Yoh 1:9
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

1Yoh 1:10
Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.

1Yoh 2:1
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.

1Yoh 2:2
Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

.

Mzm 124:2
jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita,

Mzm 124:3
maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita;

Mzm 124:4
maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir melingkupi diri kita,

Mzm 124:5
maka telah mengalir melingkupi diri kita air yang meluap-luap itu.

Mzm 124:7
Jiwa kita terluput seperti burung dari jerat penangkap burung; jerat itu telah putus, dan kitapun terluput!

Mzm 124:8
Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

.

Mat 2:13
Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.”

Mat 2:14
Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,

Mat 2:15
dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.”

Mat 2:16
Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.

Mat 2:17
Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:

Mat 2:18
“Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.”

.

Kel 1:8
Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf.

Kel 1:9
Berkatalah raja itu kepada rakyatnya: “Bangsa Israel itu sangat banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita.

Kel 1:10
Marilah kita bertindak dengan bijaksana terhadap mereka, supaya mereka jangan bertambah banyak lagi dan?jika terjadi peperangan?jangan bersekutu nanti dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari negeri ini.”

Kel 1:11
Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses.

Kel 1:12
Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu.

Kel 1:13
Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja,

Kel 1:14
dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.

Kel 1:15
Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong perempuan Ibrani, seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua, katanya:

Kel 1:16
“Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup.”

Kel 1:22
Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya: “Lemparkanlah segala anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani ke dalam sungai Nil; tetapi segala anak perempuan biarkanlah hidup.”

.

renungan harian hari ini

Kemarahan dapat menimbulkan malapetaka. Itulah yang terjadi dengan kanak-kanak yang berumur dua tahun ke bawah yang dibunuh oleh Herodes karena kemarahannya.

la seorang pemimpin yang menggunakan kekuasaannya bukan untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat, melainkan untuk menghadirkan tangis dan ratap yang memilukan.

Kejadian itulah yang kita rayakan hari ini. Banyak anak menjadi korban karena kebengisan seorang raja yang tidak ingin disaingi oleh siapa pun.

Oleh sebab itu, janganlah kemarahan kita mengorbankan orang lain, terutama mereka yang tidak berdosa, tidak ada sangkut-pautnya dan yang sama sekali tidak tahu permasalahannya.

Beberapa peristiwa yang pernah terjadi dalam masyarakat, akibat ulah seseorang, lalu terjadi amukan massa yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban, baik korban nyawa maupun harta, padahal mereka yang menjadi korban itu tidak ada sangkut-pautnya dengan masalah tersebut.

.

Bapa Maha Kasih, kami datang kehadapan-Mu pada hari ini, merenungkan sebuah kisah yang begitu memilukan, kisah tentang kemarahan yang membawa malapetaka, kisah tentang anak-anak tak berdosa yang menjadi korban kebrutalan seorang raja. Kami teringat akan Herodes, yang dalam kemarahannya yang buta, telah memerintahkan pembunuhan anak-anak di bawah usia dua tahun. Sebuah tindakan yang begitu mengerikan, yang meninggalkan luka yang mendalam bagi umat-Mu.

Kejadian ini mengingatkan kami betapa dahsyatnya dampak kemarahan yang tak terkendali. Kemarahan yang seharusnya bisa kami kelola, justru seringkali lepas kendali dan menyakiti sesama, bahkan menimbulkan korban jiwa dan harta benda. Kami melihatnya dalam sejarah, kami melihatnya dalam masyarakat kami, bahkan mungkin dalam diri kami sendiri. Amarah yang meledak-ledak, perkataan yang menyakitkan, tindakan yang merugikan, semua itu berakar dari kemarahan yang tidak kami kelola dengan baik.

Kami berdoa khususnya bagi umat-Mu yang hadir di sini hari ini, di mana kami berada di tengah-tengah pergumulan hidup, pekerjaan, keluarga, dan masyarakat. Kami seringkali dihadapkan pada situasi yang memicu amarah, entah itu ketidakadilan, kekecewaan, atau tekanan hidup yang berat.

Berikanlah kami hikmat dan kekuatan untuk mengendalikan amarah kami. Ajarilah kami untuk tidak membiarkan kemarahan menguasai diri kami, sehingga kami tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Ingatkan kami selalu akan firman-Mu yang mengajarkan tentang kasih, kesabaran, dan pengampunan.

Kami mohon, jauhkanlah kami dari sikap egois dan mementingkan diri sendiri, seperti yang ditunjukkan oleh Herodes. Bantulah kami untuk menggunakan kuasa dan pengaruh yang kami miliki untuk kebaikan dan kesejahteraan sesama, bukan untuk menindas dan menyakiti.

Kami juga berdoa bagi para korban kemarahan, bagi mereka yang tidak bersalah dan menjadi korban amukan massa, kekerasan, atau tindakan semena-mena. Berikanlah kekuatan dan penghiburan bagi mereka yang berduka, dan sentuhlah hati para pelaku agar mereka bertobat dan kembali ke jalan yang benar.

Kami menyadari bahwa kami tidak sempurna dan seringkali jatuh dalam dosa kemarahan. Oleh karena itu, kami memohon ampun atas segala kesalahan dan kelemahan kami. Berilah kami rahmat-Mu untuk senantiasa berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, yang mampu mengendalikan diri dan memancarkan kasih-Mu kepada sesama.

Semoga renungan ini menjadi pengingat bagi kami semua, agar kami senantiasa berhati-hati dalam bertindak dan berbicara, serta menjauhi segala bentuk kemarahan yang dapat menimbulkan malapetaka. Demi Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.

.

Ya Tuhan, semoga kami tidak mengorbankan orang lain demi kepentingan kami sendiri atau sebagai akibat dari kemarahan kami kepada seseorang. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2024, OBOR Indonesia

.

Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 27 Desember 2024

.
Baca Juga (KLIK): Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here