Renungan Harian Hari Ini 12 Agustus 2024, Bacaan Injil Matius 17:22-27Â (baca Alkitab – klik disini)
Bacaan I: Yeh. 1:2-5. 24-2:1a; Mazmur: 148:1-2. 11-12ab. 12c-14a.14bcd; PEKAN BIASA XIX (H); Sta.Yohana Fransiskan de Chantal; B.Isidorus Bakanja;
BACAAN I
Yeh 1:2
Pada tanggal lima bulan itu, yaitu tahun kelima sesudah raja Yoyakhin dibuang,
Yeh 1:3
datanglah firman TUHAN kepada imam Yehezkiel, anak Busi, di negeri orang Kasdim di tepi sungai Kebar, dan di sana kekuasaan TUHAN meliputi dia.
Yeh 1:4
Lalu aku melihat, sungguh, angin badai bertiup dari utara, dan membawa segumpal awan yang besar dengan api yang berkilat-kilat dan awan itu dikelilingi oleh sinar; di dalam, di tengah-tengah api itu kelihatan seperti suasa mengkilat.
Yeh 1:5
Dan di tengah-tengah itu juga ada yang menyerupai empat makhluk hidup dan beginilah kelihatannya mereka: mereka menyerupai manusia,
Yeh 1:24
Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai.
“Renungan Harian Hari Ini 12 Agustus 2024”
Yeh 1:25
Maka kedengaranlah suara dari atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai.
Yeh 1:26
Di atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka ada menyerupai takhta yang kelihatannya seperti permata lazurit; dan di atas yang menyerupai takhta itu ada yang kelihatan seperti rupa manusia.
Yeh 1:27
Dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke atas aku lihat seperti suasa mengkilat dan seperti api yang ditudungi sekelilingnya; dan dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke bawah aku lihat seperti api yang dikelilingi sinar.
Yeh 1:28
Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman.
Yeh 2:1
Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau.”
Â
MAZMUR TANGGAPAN – Renungan Harian Hari Ini 12 Agustus 2024
Mzm 148:1
Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi!
Mzm 148:2
Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
Mzm 148:11
hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia;
Mzm 148:12
hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
Mzm 148:12
hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
Mzm 148:13
Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN, sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
Mzm 148:14
Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya. Haleluya!
Mzm 148:14
Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya. Haleluya!
Â
BACAAN INJIL – Renungan Harian Hari Ini 12 Agustus 2024
Mat 17:22
Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia
Mat 17:23
dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati murid-murid-Nya itupun sedih sekali.
Mat 17:24
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: “Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?”
Mat 17:25
Jawabnya: “Memang membayar.” Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: “Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?”
Mat 17:26
Jawab Petrus: “Dari orang asing!” Maka kata Yesus kepadanya: “Jadi bebaslah rakyatnya.
Mat 17:27
Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga.”
Â
BACAAN OFISI – Renungan Harian Hari Ini 12 Agustus 2024
Yun 3:1
Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian:
Yun 3:2
“Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu.”
Yun 3:3
Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.
Yun 3:4
Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.”
Yun 3:5
Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.
Yun 3:6
Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu.
Yun 3:7
Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: “Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.
Yun 3:8
Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.
Yun 3:9
Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.”
Yun 3:10
Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.
“Renungan Harian Hari Ini 12 Agustus 2024”
Yun 4:1
Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.
Yun 4:2
Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: “Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.
Yun 4:3
Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup.”
Yun 4:4
Tetapi firman TUHAN: “Layakkah engkau marah?”
Yun 4:5
Yunus telah keluar meninggalkan kota itu dan tinggal di sebelah timurnya. Ia mendirikan di situ sebuah pondok dan ia duduk di bawah naungannya menantikan apa yang akan terjadi atas kota itu.
Yun 4:6
Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu.
Yun 4:7
Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu.
Yun 4:8
Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: “Lebih baiklah aku mati dari pada hidup.”
Yun 4:9
Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: “Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?” Jawabnya: “Selayaknyalah aku marah sampai mati.”
Yun 4:10
Lalu Allah berfirman: “Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikitpun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula.
Yun 4:11
Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?”
Â
.
.
Renungan Harian Hari Ini 12 Agustus 2024, Bacaan Injil
Salah satu bagian dari Injil hari ini membahas tentang membayar pajak. Apa alasan Yesus supaya Petrus membayar pajak bagi mereka berdua? Satu-satunya alasan yang terungkap dengan jelas dalam teks Injil ini adalah “supaya kita tidak membuat mereka gusar”.
Mereka tidak mau menjadi batu sandungan bagi orang lain, bagi kebijakan tertentu, bagi kesejahteraan bersama. Karena itu, Yesus meminta Petrus untuk mencari koin dalam ikan di danau supaya mereka tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Menjadi batu sandungan berarti menghambat orang lain atau kelompok tertentu. Yesus mengingatkan Petrus agar jangan sampai hal sederhana justru malah menghambat orang lain, menghalangi orang lain untuk maju dan berkembang.
Ketika sebuah kebijakan sudah ditetapkan bersama maka semua orang wajib untuk menghargai, menghormati, dan menjalankan kebijakan tersebut. Bahkan, mereka yang membuat kebijakan itu juga tidak bisa seenaknya mengubah atau tidak melaksanakannya.
Â
Dalam kehidupan menggereja, kita juga berhadapan dengan berbagai kebijakan bersama, entah di keuskupan, paroki, wilayah, ataupun lingkungan.
Kadang-kadang kita menjumpai orang atau sekelompok orang yang tidak merasa cocok dengan kebijakan yang telah dibuat atau disepakati. Karena tidak merasa cocok, kemudian mereka bisa menjadi batu sandungan bagi umat yang lain.
Sebagai umat beriman, hendaknya kita mau mengikuti dan melaksanakan sebuah kebijakan, meskipun secara pribadi mungkin tidak cocok atau tidak setuju, daripada memaksakan kehendak pribadi dan menjadi batu sandungan bagi umat yang lain, kita diajak oleh Yesus pada hari ini untuk bertindak bijaksana.
Dalam kehidupan ini, kiranya ada banyak hal yang tidak sesuai keinginan kita; banyak kebijakan yang kita anggap tidak sesuai lagi. Maka, sejauh kita mampu, marilah kita memperbaikinya, dan hindarilah perdebatan dan bahkan perpecahan dalam umat.
Kelangsungan hidup Gereja kiranya menjadi tanggung jawab bersama. Janganlah kita menjadi batu sandungan.
Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 11 Agustus 2024
.
.
Ya Tuhan, bantulah kami agar mampu bertindak secara bijaksana dan memikirkan kebaikan demi pertumbuhan umat dan Gereja-Mu. Amin.
Sumber: Ziarah Batin 2024, OBOR Indonesia
Baca Juga (KLIK):Â Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu
.
. Â