Renungan Harian Katolik Hari Ini 25 Juni 2023, Bacaan Injil Matius 10:26-33 (baca Alkitab – klik disini)
Bacaan I: Yer. 20:10-13; Mazmur: 69:8-10.14.33-35; R: 14c; Bacaan II: Rat. 2:2. 10-14, 18-19; O PEKAN IV; PEKAN BIASA XII (H);Â
Sekali peristiwa, Yesus bersabda kepada kedua belas murid-Nya: “Janganlah kamu takut terhadap mereka yang memusuhimu, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang, dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah.
Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya.
Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barang siapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga.”
.
.
Renungan Harian Katolik Hari Ini 25 Juni 2023, Bacaan Injil
Berani karena benar. Inilah pesan Bacaan Pertama dan Injil hari ini. Yang benar itu pasti dari Allah sebab Yesus sendiri bersabda, “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup” (Yoh.14:6). Artinya, bila kita memperjuangkan kebenaran, sebetulnya kita sedang membela Allah sendiri. Kalau kita tidak berani menyuarakan kebenaran dan membiarkan kebohongan (hoax, fake news) merajalela, berarti kita tidak berani mewartakan Allah dan justru membiarkan kejahatan meraja.
Jika kita mewartakan Allah, Dia sendirilah jaminan kita sehingga kita tidak perlu takut. Inilah keyakinan Yeremia yang diutus Allah untuk menggemakan kebenaran, “Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah” (ay. 11). Kita hidup pada zaman yang semua orang bisa memiliki akses (media sosial: Facebook, YouTube, dan lain-lain) untuk bersuara. Tidak jarang yang lebih trending adalah berita yang miring, opini yang menghasut, atau informasi kontroversial dan berpotensi memecah-belah kesatuan bangsa.
Kita dipanggil untuk menjadi Yeremia-Yeremia baru pada era digital untuk menyuarakan kebenaran yang mendatangkan harmoni dan rekonsiliasi. Mengunggah sesuatu yang negatif dan sensasional memang lebih mudah viral daripada mengunggah sesuatu yang positif dan edukatif. Namun, Tuhan meminta kita berani mewartakan pesan-Nya: “Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang!” (ay. 27).
Dalam ‘gelap’ di sini artinya ‘dalam doa dan keheningan.’ Jadi, kita tidak sembarang mem-posting, tetapi hanya mem-posting apa yang benar yang sudah kita renungkan terlebih dahulu.
.
Tuhan, jangan biarkan kami menyebarkan berita yang memecah belah, tetapi ajarlah kami mewartakan kabar yang mendamaikan. Amin.
.
Sumber renungan: Ziarah Batin 2023, OBOR Indonesia
Baca Juga (KLIK):
.
.