Renungan Harian Katolik Hari Ini 13 September 2023, Bacaan Injil Lukas 6:20-26 (baca Alkitab – klik disini)
Bacaan I: Kol. 3:1-11; Mazmur: 145:2-3.10-13b; R: 9a; PEKAN BIASA XXIII; Pw St.Yohanes Krisostomus, UskPujG (P);
Pada waktu itu, Yesus memandang murid-murid-Nya, lalu berkata: “Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kalian yang kini kelaparan, karena kalian akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kalian yang kini menangis, karena kalian akan tertawa. Berbahagialah, hai kalian bila demi Anak Manusia kalian dibenci, dikucilkan dan dicela serta ditolak. Bersukacitalah dan bergembiralah pada waktu itu karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.
Tetapi celakalah kalian, orang kaya, karena dalam kekayaanmu, kalian telah memperoleh hiburan. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu, karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”
.
.
Renungan Harian Katolik Hari Ini 13 September 2023, Bacaan Injil
Paulus dalam Bacaan Pertama menasihati kita untuk mematikan dalam diri kita keserakahan (Kol. 3:5). Nasihat Paulus ini sejalan dengan sabda bahagia Yesus, “Berbahagialah, hai kalian yang miskin'” (Luk. 6:20). Orang menjadi serakah karena mereka memikirkan kepuasan duniawi semata. Mereka tidak berpikir bahwa ada bentuk kepuasan lain yang abadi. Supaya kita lepas dari keserakahan, kita perlu menjadi miskin di hadapan Tuhan. Kita menjadi orang miskin yang berbabagia di hadapan Tuhan ketika kita berbagi dengan sesama yang miskin.
Baca Juga: Renungan Harian Katolik 12 September 2023
Tidak perlu menjadi kaya untuk dapat berbagi. Setiap orang dapat memberi, entah itu tenaga, waktu, pemikiran, barang materi, ataupun uang. Jelas bahwa saat kita memberi, harta kita berkurang. Saat kita membantu, tenaga, pikiran dan waktu kita terkuras. Akan tetapi, kita tidak perlu khawatir, karena kebaikan kita akan diperhitungkan di surga. Berbuat baik kepada sesama yang kurang mampu dan menghindari sikap tamak adalah usaha kita dalam mencari perkara surgawi.
Orang yang merindukan surga akan tetap bekerja dengan giat di dunia ini untuk membangun dunia ini menjadi tempat yang lebih baik, tetapi mereka tidak lupa diri bahwa dunia yang sempurna ada di atas sana. Kepuasan sementara di dunia ini seyogianya membuat kita merindukan kebahagiaan surgawi yang abadi.
.
Tuhan, ajarlah kami mencukupkan diri dengan harta duniawi dan mengejar harta surgawi dengan berbuat baik kepada yang miskin. Amin.
.
Sumber renungan harian katolik: Ziarah Batin 2023, OBOR Indonesia
Baca Juga (KLIK):
.
.