Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 31 Oktober 2025

Renungan Harian Hari Ini 31 Oktober 2025, Bacaan Injil Lukas 14:1-6 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: Rm. 9:1-5; Mazmur: 147:12-13,14-15,19-20; R:12a; PEKAN BIASA XXX (H) St.Alfonsus Rodriquez, Biarw.;

Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus,
 
bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati.
 
Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani.
 
Sebab mereka adalah orang Israel, mereka telah diangkat menjadi anak, dan mereka telah menerima kemuliaan, dan perjanjian-perjanjian, dan hukum Taurat, dan ibadah, dan janji-janji.
 
Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!

.

Megahkanlah TUHAN, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion!
 
Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anakmu di antaramu.
 
Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik.
 
Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.

Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan-ketetapan-Nya dan hukum-hukum-Nya kepada Israel.
 
Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal. Haleluya!

.

Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.
 
Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya.
 
Lalu Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, kata-Nya: “Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?”
 
Mereka itu diam semuanya. Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi.
 
Kemudian Ia berkata kepada mereka: “Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?”
 
Mereka tidak sanggup membantah-Nya.

.

Dalam tahun itu juga, pada permulaan pemerintahan Zedekia, raja Yehuda, dalam bulan yang kelima tahun yang keempat, berkatalah nabi Hananya bin Azur yang berasal dari Gibeon itu kepadaku di rumah TUHAN, di depan mata imam-imam dan seluruh rakyat:
 
“Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Aku telah mematahkan kuk raja Babel itu.
 
Dalam dua tahun ini Aku akan mengembalikan ke tempat ini segala perkakas rumah TUHAN yang telah diambil dari tempat ini oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang diangkutnya ke Babel.
 
Juga Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, beserta semua orang buangan dari Yehuda yang dibawa ke Babel akan Kukembalikan ke tempat ini, demikianlah firman TUHAN! Sungguh, Aku akan mematahkan kuk raja Babel itu!”
 
Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya di depan mata imam-imam dan di depan mata seluruh rakyat yang berdiri di rumah TUHAN itu,
 
kata nabi Yeremia: “Amin! Moga-moga TUHAN berbuat demikian! Moga-moga TUHAN menepati perkataan-perkataan yang kaunubuatkan itu dengan dikembalikannya perkakas-perkakas rumah TUHAN dan semua orang buangan itu dari Babel ke tempat ini.
 
Hanya, dengarkanlah hendaknya perkataan yang akan kukatakan ke telingamu dan ke telinga seluruh rakyat ini:
 
Nabi-nabi yang ada sebelum aku dan sebelum engkau dari dahulu kala telah bernubuat kepada banyak negeri dan terhadap kerajaan-kerajaan yang besar tentang perang dan malapetaka dan penyakit sampar.

BACAAN OFISI – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 31 Oktober 2025

Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN.”
 
Kemudian nabi Hananya mengambil gandar itu dari pada tengkuk nabi Yeremia, lalu mematahkannya.
 
Berkatalah Hananya di depan mata seluruh rakyat itu: “Beginilah firman TUHAN: Dalam dua tahun ini begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel itu, dari pada tengkuk segala bangsa!” Tetapi pergilah nabi Yeremia dari sana.
 
Maka sesudah nabi Hananya mematahkan gandar dari pada tengkuk nabi Yeremia, datanglah firman TUHAN kepada Yeremia:
 
“Pergilah mengatakan kepada Hananya: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah mematahkan gandar kayu, tetapi Aku akan membuat gandar besi sebagai gantinya!
 
Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Kuk besi akan Kutaruh ke atas tengkuk segala bangsa ini, sehingga mereka takluk kepada Nebukadnezar, raja Babel; sungguh, mereka akan takluk kepadanya! Malahan binatang-binatang di padang telah Kuserahkan kepadanya.”
 
Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya: “Dengarkanlah, hai Hananya! TUHAN tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta.
 
Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi. Tahun ini juga engkau akan mati, sebab engkau telah mengajak murtad terhadap TUHAN.”
 
Maka matilah nabi Hananya dalam tahun itu juga, pada bulan yang ketujuh.

.

renungan harian hari ini

Injil hari ini mengisahkan bahwa Tuhan Yesus menghadiri acara makan di rumah seorang pemimpin kaum Farisi. Hari itu adalah hari Sabat dan seturut tradisi, mereka berkumpul untuk makan, minum, dan memuji Allah Yang Maha Tinggi.

Cerita menjadi menarik ketika ada seorang yang sakit busung air datang dan berdiri di hadapan Yesus. Tentu ini suatu keadaan yang tidak diharapkan karena saat itu sedang dalam suasana perjamuan. Aturan hari Sabat juga tidak memperbolehkan untuk melakukan pekerjaan, termasuk menyembuhkan orang sakit.

Dalam situasi seperti itu, didorong oleh rasa belas kasihan, Yesus memilih untuk memerhatikan orang yang sedang sakit dan membutuhkan bantuan. Lalu, la menyembuhkan orang sakit itu dan menyuruhnya pergi.

Yesus menantang mereka dengan sebuah pertanyaan, “Siapakah di antara kalian yang kalau anak atau lembunya terperosok ke dalam sumur pada hari Sabat, tidak segera menariknya ke luar?”

Melalui peristiwa ini, Yesus menunjukkan kepada kita bahwa orang beriman memang memuliakan Allah dengan berdoa dan merenungkan Sabda. Namun, itu saja tidak cukup.

Sebagai orang beriman, kita perlu dan harus menghayati firman Tuhan itu dalam praktik hidup, dalam perbuatan dan tindakan kita. Salah satunya, sebagaimana dilakukan oleh Yesus, yaitu menolong sesama yang sedang sakit dan membutuhkan pertolongan.

.

Ibu, Bapak, dan Saudara-saudari terkasih, marilah kita menutup permenungan hari ini dengan hati yang terbuka pada panggilan kasih Kristus. Semoga setiap doa dan ibadah yang kita lakukan tidak berhenti pada kata-kata, tetapi berbuah nyata dalam tindakan kasih dan kepedulian kepada sesama yang membutuhkan.

Bapa yang penuh belas kasih, tanamkanlah dalam hati kami semangat untuk mencintai seperti Yesus mencintai. Ketika kami berhadapan dengan penderitaan sesama, jangan biarkan kami menutup mata atau mencari alasan untuk menghindar, tetapi doronglah kami untuk bertindak dengan hati yang lembut dan tangan yang terulur.

Dalam kesibukan dan rutinitas hidup, ajarlah kami untuk menempatkan kasih di atas segala aturan dan kepentingan pribadi. Kiranya setiap keputusan yang kami ambil mencerminkan kerinduan untuk menghadirkan damai dan kebaikan, terutama bagi mereka yang lemah dan tersisih.

Saat kami merasa lelah melayani dan berbuat baik, segarkanlah hati kami dengan kasih-Mu yang tak pernah habis. Jadikanlah hidup kami cermin dari belas kasih Kristus, sehingga melalui tindakan sederhana kami, nama-Mu senantiasa dimuliakan di bumi seperti di surga. Amin.

.

Allah Yang Maha Baik, kami sungguh mengalami dan merasakan betapa Engkau mengasihi kami. Bantulah kami untuk dapat menyalurkan berkat dan kasih-Mu kepada sesama, terutama kepada mereka yang lemah dan menderita. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia

Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 30 Oktober 2025
Baca Juga (KLIK): Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here