Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 29 Mei 2025

Renungan Harian Hari Ini 29 Mei 2025, Bacaan Injil Lukas 24:46-53 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: Kis. 1:1-11; Mazmur: 47:2-3.6-7.8-9; R:6; Bacaan II: lbr. 9:24-28; 10:19-23; PEKAN PASKAH VI HARI RAYA KENAIKAN TUHAN (P);

Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus,

sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya.

Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.

Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang?demikian kata-Nya?”telah kamu dengar dari pada-Ku.

Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”

Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?”

Jawab-Nya: “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.

Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,

dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”

.

(47-3) Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi.

(47-4) Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku-suku bangsa ke bawah kaki kita,

(47-7) Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah bagi Raja kita, bermazmurlah!

(47-8) Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran!

(47-9) Allah memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus.

(47-10) Para pemuka bangsa-bangsa berkumpul sebagai umat Allah Abraham. Sebab Allah yang empunya perisai-perisai bumi; Ia sangat dimuliakan.

.

Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.

Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri.

Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.

Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,

demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.

Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,

karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,

dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.

.

Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,

dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.

Kamu adalah saksi dari semuanya ini.

Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.”

Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka.

Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.

Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.

Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.

.

Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.

Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:

satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,

dan satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,

satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.

Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.

Itulah sebabnya kata nas: “Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.”

BACAAN OFISI – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 29 Mei 2025

Bukankah “Ia telah naik” berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?

Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.

Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota, menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

BACAAN OFISI – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 29 Mei 2025

Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia

dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.

Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.

Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.

Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,

yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,

supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,

dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

.

renungan harian hari ini

Setiap perpisahan selalu menggoreskan kesedihan. Sedih karena canda tawa, gurauan, dan kebersamaan yang terjalin sebelumnya berakhir. Padahal, kita selalu berharap bahwa kebersamaan itu dengan segala dinamika di dalamnya tetap abadi; terus dialami dari waktu ke waktu.

Namun, tidak demikian dengan kisah perpisahan Yesus dan murid-murid-Nya dalam cerita Injil pada perayaan Kenaikan Tuhan ke surga hari ini. Dikatakan bahwa “ketika la sedang memberkati mereka, ia berpisah dari mereka dan terangkat ke surga. Mereka sujud menyembah Dia, lalu pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita” (Luk. 24:51-52).

Pertanyaannya: Mengapa mereka, murid-murid, bersukacita? Jawabannya adalah karena Yesus menjanjikan Roh Penghibur yang kita rayakan pada peristiwa Pentakosta nanti. Roh itulah yang terus membangkitkan sukacita dalam diri para murid dan juga kita yang hidup saat ini.

Roh itu menyertai kita, menuntun kita pada jalan kasih. Dalam bacaan pertama dikatakan bahwa Roh memampukan para murid untuk menjadi “saksi-saksi-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Kis. 1:8).

Mari kita membuka hati untuk menyambut Roh itu dalam hidup. Biarlah Roh itu yang meraja atas hidup kita, bukan roh dunia yang sering kali menciutkan nyali kita untuk mewartakan kebaikan Tuhan, roh dunia yang membuat kita kehilangan sukacita.

.

Allah Bapa Mahamulia, kami bersyukur atas anugerah Putra-Mu yang telah naik ke surga dan kini duduk di sisi kanan-Mu, namun tidak meninggalkan kami yatim piatu. Dalam perayaan Kenaikan Tuhan ini, kami diingatkan bahwa perpisahan dengan-Nya bukanlah akhir, melainkan awal dari suatu pengharapan yang lebih besar—pengharapan akan kehadiran Roh Kudus yang Engkau janjikan bagi Gereja-Mu. Kami bersyukur karena kasih-Mu tidak pernah berakhir, dan janji-Mu tetap setia sepanjang zaman.

Seperti para murid yang bersukacita meski Engkau terangkat ke surga, ajarlah kami untuk memandang hidup ini dengan mata iman. Ketika kami menghadapi perpisahan, kehilangan, dan kesendirian, teguhkanlah hati kami bahwa Engkau tetap menyertai, melalui Roh Kudus-Mu yang tinggal dalam hati kami. Jadikanlah kami saksi-saksi kasih-Mu, bukan hanya di tengah komunitas kami, tetapi juga sampai ke tempat-tempat di mana terang-Mu belum bersinar.

Ya Roh Kudus, kami membuka hati kami untuk-Mu. Masuklah dalam hidup kami, kobarkanlah semangat yang baru, dan nyalakanlah sukacita sejati di tengah dunia yang sering kali menebar ketakutan dan kecemasan. Jadikan kami umat yang berani bersaksi, setia dalam pelayanan, dan penuh harapan akan janji keselamatan. Demi Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

.

Ya Tuhan, utuslah Roh Kudus atas kami agar kami menjadi baru dan penuh keberanian untuk mewartakan kebaikan kasih-Mu. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia

Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 28 Mei 2025
Baca Juga (KLIK): Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here