Beranda APP 2025 Panduan APP 2025 Keuskupan Agung Semarang (KAS)

Panduan APP 2025 Keuskupan Agung Semarang (KAS)

PANDUAN & TEMA APP 2025 – Bersekutu dalam Doa, Pertobatan dan Pengharapan

Setiap tahun kita mempersiapkan diri untuk merayakan Hari Raya Kebangkitan Kristus dengan menjalani dan menghidupi masa Prapaskah. Masa Prapaskah menjadi masa persiapan diri untuk mensyukuri rahmat penebusan Kristus. Dia yang setia melaksanakan misi Allah melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya dari kematian. Masa Prapaskah juga menjadi kesempatan baik bagi umat beriman untuk merenungkan pertobatan, mengembangkan olah rohani dan melaksanakan amal kasih bagi sesama, terutama bagi KLMTD. Maka, masa Prapaskah sering kali disebut sebagai masa retret agung bagi seluruh umat beriman.

Gerakan Aksi Puasa Pembangunan (APP) selama masa Prapaskah adalah gerakan solidaritas khas Gereja Katolik di Indonesia. Tujuannya untuk mengajak umat beriman terlibat aktif dalam upaya pembangunan kesejahteraan bersama di bidang sosial-ekonomi, sebagai buah dari olah rohani yang dihayati melalui praktik puasa dan pantang. Gerakan ini selaras dengan situasi zaman sekarang dimana masih banyak ketidakadilan sosial dan kemiskinan di tengah masyarakat.

Selaras dengan semangat tahun Yubelium yang kita rayakan pada tahun 2025 ini, kita diajak untuk semakin menghayati masa Prapaskah dengan sepenuh hati. Kita diajak untuk tidak hanya meningkatkan kesalehan diri melainkan harus lebih peka terhadap penderitaan sesama. Kita didorong untuk semakin bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan sumber daya yang kita miliki guna mengambil bagian dalam memerangi kemiskinan, ketidakadilan, dan ketimpangan sosial di masyarakat.

Gerakan APP hendaknya menjadi salah satu sarana mengembangkan kesadaran umat beriman akan pentingnya pertobatan bersama untuk membangun dunia yang lebih sejahtera dan berkeadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Semarang, 24 Desember 2024

R. Subyantara Putra Perdana, Pr
Ketua Panitia APP KAS

Buku Panduan APP 2025 – Download PDF (KLIK)


Gagasan Utama Pertemuan Prapaskah
Panduan APP 2025 & Renungan

Fokus Pastoral Keuskupan Agung Semarang tahun 2025 adalah “Tinggal dalam Kristus dan Berbuah: Semakin Katolik dan Semakin Apostolik di Tengah Perubahan Masyarakat. Tidak jauh berbeda dengan fokus pastoral sebelumnya, Gereja KAS mencita-citakan agar umat beriman semakin Cerdas, Tangguh, Misioner dan Dialogis (CTMD). Tolok ukur iman yang CTMD tidak hanya dilihat dari pengetahuan iman yang dimiliki, namun juga dampak iman bagi kehidupan sehari-harinya. Iman harus berdampak dan berdaya ubah.

Data umat KAS saat ini menunjukkan bahwa sebagian besar umat telah dibaptis sejak bayi. Oleh karenanya, proses pembelajaran iman secara khusus hanya didapat saat mereka mempersiapkan diri untuk menerima komuni pertama, penguatan dan sedikit saat mempersiapkan perkawinan. Selebihnya, pengetahuan dan pemahaman iman, diandaikan dibangun melalui pembiasaan di dalam keluarga yang diberikan oleh orang tua.

Beruntunglah mereka yang imannya tumbuh dan berkembang di tengah keluarga yang sejak awal, selalu setia mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan-kegiatan pendampingan iman baik di lingkungan maupun paroki. Setiap kali mengikuti kegiatan bersama, umat beriman dapat menambah dan menyegarkan kembali pemahaman iman bersama saudara-saudara seiman lainnya. Apalagi jika kegiatan-kegiatan pendampingan iman itu dipersiapkan dengan baik tentu akan lebih bermanfaat.

Namun perlu kita sadari juga bahwa tidak jarang muncul kecenderungan di kalangan umat Katolik yang menghidupi iman menurut “biasanya” atau “mengalir begitu saja”. Iman hanya dipandang sekedar identitas (tanda), bukan sebagai roh penyemangat dan sumber yang memberi daya hidup bagi umat.

Iman harus tampak dalam tindakan nyata. Untuk itulah semangat apostolisitas (kerasulan) perlu didengungkan kembali. Dalam menghayati iman, selayaknya kita perlu meneladani para rasul, yang terus-menerus mewartakan iman melalui kesaksian hidup mereka sehari-hari.

Renungan APP tahun ini disusun untuk mengajak umat beriman menyegarkan kembali pemahaman tentang gerakan APP yang diselaraskan dengan situasi zaman dan situasi hidup beriman Gereja KAS saat ini. Tema APP tahun 2025 adalah: BERSEKUTU DALAM DOA, PERTOBATAN DAN PENGHARAPAN.

Selain merenungkan soal semangat doa, puasa dan derma, melalui bahan APP 2025 ini, umat akan diajak untuk menyegarkan kembali semangat dasar gerakan APP. Pada pertemuan awal, umat diajak menyegarkan kembali gagasan tentang pelaksanaan gerakan APP (pertemuan 1). Merenungkan bacaan lnjil yang dibacakan pada Rabu Abu (Matius 6:1-6, 16-18), umat akan diajak untuk mendalami olah rohani dan relasinya dengan Allah dalam doa (pertemuan 2).

Kemudian umat diajak untuk olah rohani bagi dirinya sendiri dalam puasa dan pantang (pertemuan 3) dan olah rohani dalam relasinya dengan sesama melalui derma (pertemuan 4). Pada bagian akhir, umat akan diajak mengenal keluasan jejaring solidaritas dan dana-dana sosial yang dikelola oleh Gereja (pertemuan 5).

Seluruh renungan selama masa Prapaskah tahun ini ditempatkan dalam semangat tahun Yubelium 2025, yaitu membangun dunia penuh harapan bagi semua dan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Untuk itu, Tema APP dipilih: “Bersekutu dalam Doa, Pertobatan dan Pengharapan” yang didalamnya tersirat beberapa gagasan, yakni:

1) “Bersekutu dalam doa” menunjuk pada pertemuan di tiap lingkungan selama 5 kali dalam masa Prapaskah;
2) “Pertobatan” menunjuk pada sub tema pertemuan 2, 3 dan 4 yang merenungkan tentang pertobatan, membangun relasi yang harmonis dengan Allah dalam doa, dengan diri sendiri dalam puasa dan pantang serta dengan sesama dengan bersedekah / berderma.
3) “Pengharapan” menunjuk pada sub-tema pertemuan 1 dan 5 yakni: dengan memahami makna dana sosial dalam Gereja serta berbagai macam jejaring pengelolaannya, umat diajak terlibat dalam pengumpulan, pengelolaan, penyalurannya. Pemanfaatan dana sosial Gereja perlu dikawal sehingga semakin berbuah dalam berbagai macam tindakan sosial yang menumbuhkan pengharapan bagi seluruh masyarakat.

Tahun Yubelium, Tahun Pengharapan

lstilah Yubileum diambil dari bahasa lbrani yang artinya domba jantan. Dalam tradisi Yahudi, tanduk domba jantan adalah bahan untuk membuat sangkakala, terompet yang dibunyikan sebagai tanda akan adanya peristiwa penting bagi masyarakat. Salah satunya adalah tanda dimulainya perayaan Yubelium.

Tahun Suci ini biasa dirayakan setiap 25 tahun sekali [Im 25:10]. Meskipun demikian, Paus memiliki hak untuk menyelenggarakan Tahun Suci Luar Biasa sesuai dengan kebutuhan seperti Tahun Suci Iman 2013 dan Tahun Suci Kerahiman Allah 2016 yang lalu.

Secara sosial-ekonomi perayaan Yubelium memiliki makna: pengampunan dari kesalahan, pembebasan dari ikatan perbudakan dan pengembalian warisan yang telah dijual [Im 25:8-55]. Secara teologis, tahun Yubelium memiliki makna: hadirnya kesempatan bagi seluruh ciptaan: manusia, tanah, hewan, tumbuhan lepas dari segala macam belenggu untuk hidup dalam situasi yang lebih bermartabat. Manusia diajak untuk membangun hidup yang mencerminkan hubungan baik dengan Allah, sesama, dan seluruh alam ciptaan.

Pada tanggal 9 Mei 2024 lalu, Paus Fransiskus secara resmi mengumumkan Tahun Yubileum 2025. Tahun Yubileum telah kita mulai pada tanggal 24 Desember 2024 yang lalu dan akan berakhir pada tanggal 6 Januari 2026 yang akan datang. Tema yang diangkat untuk tahun Yubelium 2025 ini adalah “Peziarah Pengharapan”. Dengan tema ini, Bapa Suci mengajak umat beriman untuk menemukan kembali spiritualitas sebagai ciptaan Allah, manusia yang hadir sebagai “peziarah di bumi”
bukan sebagai “penguasa dunia”.

Di tahun suci ini, selain diajak untuk hidup dengan penuh harapan, kita juga diajak untuk dapat menghayati hidup yang menghadirkan harapan bagi seluruh alam ciptaan. Artinya, kita diajak untuk menjaga kelestarian alam dan membangun kehidupan yang sejahtera dan bermartabat bagi sesama manusia. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pertemuan APP dilaksanakan dalam bentuk sarasehan. Pola setiap pertemuan prapaskah di tiap lingkungan adalah sbb:

  1. Tujuan Pertemuan
  2. Nyanyian Pembuka (pilihlah lagu yang sesuai)
  3. Tanda Salib dan Salam
  4. Pengantar
  5. Seruan Tobat
  6. Doa Pembuka
  7. Bacaan Kitab Suci

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here