Meneladan Bunda Maria, Menjadi Saluran Berkat Bagi Sesama

Rekoleksi memperingati pesta nama Lingkungan St. Maria Immaculata Kricak

Minggu, 15 Desember 2019 umat lingkungan Santa Maria Immaculata Kricak melaksanakan rekoleksi dalam rangka mensyukuri pesta nama lingkungan. Dengan mengambil tema “Meneladan Bunda Maria, menjadi saluran berkat bagi sesama”, sekitar 45 orang umat yang terdiri dari PIA, PIR, OMK dan orang tua mengikuti rekoleksi yang dilaksanakan pagi hingga siang hari tersebut.

Tanggal 8 Desember Gereja memperingati Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda, dan pada tahun ini lingkungan menyelenggarakan rekoleksi pada tanggal 15 Desember 2019 bertempat di Aula Paroki Somohitan. Mengambil lokasi yang tenang dan jauh dari kota, umat diajak untuk kembali bersyukur dan mengambil buah-buah kasih dalam meneladan Bunda Maria.

Pada pukul 07.00 wib, umat berkumpul untuk berangkat bersama menggunakan bus. Setibanya disana kira-kira pukul 08.15 wib umat menikmati snack dan berkeliling gereja. Kegiatan dimulai pada pukul 08.45, OMK yang memandu acara pada hari itu, mengawali kegiatan dengan mengajak umat untuk bergerak dan bernyanyi bersama agar semangat kekeluargaan dan keceriaan muncul.

Selanjutnya Ibu E. Dian Tejowati selaku Ketua Lingkungan St. Maria Immaculata Kricak menyampaikan sambutannya, sekaligus ucapan terima kasih atas partisipasi seluruh umat, baik yang hadir maupun yang belum dapat hadir karena bersamaan dengan acara lain. Tak lupa juga kepada segenap donatur yang membantu terselenggaranya acara ini. Ibu Dian juga mengungkapkan harapannya, agar kekeluargaan dan guyub lingkungan tetap terpelihara dan semakin kuat.

Rekoleksi didampingi oleh Fr. Tian, Fr. Noven, Fr. Avel dan Fr. Handri dari CSsR, Wisma Sang Penebus, Gemawang, Paroki St.Alfonsus Nandan. Para Frater membantu umat untuk lebih mengenal Bunda Maria, yang oleh Gereja ditempatka untuk mendapatkan penghormatan yang khusus dan tinggi, karena Bunda Maria adalah bunda Yesus Kristus yang sungguh Allah dan Manusia, dan dipilih Allah untuk menjadi Bunda Tuhan. Meneladan Bunda Maria dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan mewujudkan cinta dalam keluarga; bersyukur dalam kondisi yang kita lalui; mau mengampuni dan bertobat; serta membangun iman melalui doa dan perbuatan.

Setelah menyampaikan materi dan penyegaran rohani, umat diajak untuk membaca perikop Lukas 1 : 26 – 38 tentang Kelahiran Yesus. Setelah itu, umat diajak untuk merenungkan dan memilih ayat/kata/frase/kalimat dalam perikop yang  berkesan dan membagikan pengalaman hidupnya. Dengan saling berbagi cerita dan pengalaman kehidupan konkrit, tidak hanya menjadikannya sebagai sebuah kekayaan iman pribadi akan tetapi juga mendorong, menyatukan dan menguatkan iman antar umat di lingkungan.

Sebelum acara ditutup, Romo Rafael Tri Wijayanto, Pr selaku Romo Paroki Somohitan, menyambut umat yang datang dan berbagi sedikit cerita mengenai Paroki Somohitan. Tak lupa Romo Tri, begitu beliau akrab dipanggil, memberikan harapan dan berkat penutupnya bagi umat lingkungan agar senantiasa guyub rukun dan setia dalam hidup beriman.

Bulan Desember adalah bulan penuh kasih dan kegembiraan, setelah kegiatan rekoleksi ini, masih ada banyak agenda di lingkungan dan paroki. Semoga kita semua senantiasa diberi rahmat kesehatan dan kebahagiaan agar dapat kita teruskan dan bagikan kepada semakin banyak orang, baik keluarga, lingkungan dan gereja!

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here