Renungan Harian Katolik Hari Ini 24 Juli 2023, Bacaan Injil

Renungan Harian Katolik Hari Ini 24 Juli 2023, Bacaan Injil Matius 12:38-42 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: Kel. 14:5-18; Mazmur: Kel. 15:1-2. 3-4. 5-6; R:1; PEKAN BIASA XVI (H); St.Sharbel Makhluf; B.Niceforus; B.Yohanes Soret; B.Luisa dr Savoyen; 

Sekali peristiwa beberapa ahli Taurat dan orang Farisi berkata kepada Yesus, “Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu.” Jawab Yesus kepada mereka, “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus, Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian pula Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.

Pada waktu penghakiman, Orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan nenghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus; dan sungguh yang ada di sini lebih daripada Yunus! Pada waktu penghakirman, ratu dari Selatan akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu itu datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!”

.

renungan harian katolik

.

Renungan Harian Katolik Hari Ini 24 Juli 2023, Bacaan Injil

“Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini?” (Kel. 14:11). Bangsa Israel memprotes Musa karena menyangka ia membawa mereka keluar dari Mesir untuk membinasakan mereka. Akan tetapi, Allah kemudian membebaskan mereka melalui laut yang kering (Kel. 15-18). Betapa cepatnya kita menyalahkan Tuhan ketika kita tidak dapat memahami rencana-Nya yang tidak cocok dengan keinginan kita.

Tidak jarang kita menjadi gelap mata dan bersikap seperti para ahli Taurat dan orang Farisi yang tidak pernah puas dengan teladan Yesus dan selalu meminta tanda (Mat. 1 2:38). Dalam berbagai kesempatan, tampaknya yang dibutuhkan bukanlah tanbahan tanda dari Allah, melainkan hati yang peka melihat kehadiran Allah. Kita melewatkan berkat dan tanda dari Allah yang sedang menyapa karena kita terbiasa tergesa-gesa menilai segala sesuatu.

Sekali waktu kita perlu berhenti sejenak, menenangkan diri dan mencermati karya Allah dalam hidup kita seperti umat Israel di tepi pantai setclah menyeberangi Laut Teberau, sehingga mereka mampu menyatakan “TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, la telah menjadi keselamalanku” (Kel. 15:2).

.

Tuhan, ajarlah kami untuk berani ‘berjalan’ sedikit lebih lambat agar kami tidak sampai melewatkan setiap berkat yang sudah Engkau anugerahkan sepanjang perjalanan hidup kami. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2023, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

Ziarah Wisata Gua Maria di Jogjakarta dan Sekitarnya

.

.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here