Renungan Harian Katolik 6 November 2023, Bacaan Injil Lukas 14:12-14 (baca Alkitab – klik disini)
Bacaan I: Rm. 11:29-36; Mazmur: 69:30-31.33-34.36-37; R:14cd; PEKAN BIASA XXXI (H); St.Nuno Alvares Pereira;
Yesus bersabda kepada orang Farisi yang mengundang Dia makan: “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkan akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadarnu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
.
.
Renungan Harian Katolik 6 November 2023, Bacaan Injil
Paulus mengungkapkan bahwa Allah tak pernah menyesali kasih karunia dan panggilan yang la berikan kepada orang Israel maupun orang-orang di luar Israel untuk mengenal Yesus. Walaupun orang Israel dikatakan tidak taat, Allah tidak menarik panggilan-Nya. la menggunakan bangsa asing untuk meneguhkan kembali bangsa Israel. Allah tetap setia dan kebijaksanaan-Nya tak terselami.
Dalam suatu kesempatan, seorang anak datang dan mengatakan kepada orangtuanya bahwa ia menyesal dibaptis secara Katolik. la berdebat dengan orang tuanya untuk memilih agamanya sendiri. Di lain kesempatan, pasangan suami-istri yang sudah tujuh tahun menikah datang dan keduanya mengatakan, “Saya menyesal telah menikah dengannya.” Karena emosi, dengan mudah orang mengatakan bahwa pilihannya tidak tepat.
Baca Juga: Renungan Harian Katolik 5 November 2023
Seorang religius, imam atau pelayan Gereja ketika menghadapi krisis, tanpa pikir panjang dapat mengambil sebuah kesimpulan: “ini bukan jalan saya” atau “saya sudah salah memilih jalan hidup.” Apakah kita akan mengatakan beberapa ungkapan tadi ketika hidup kita berjalan baik? Tentunya tidak. ‘Penyesalan’ ini adalah buah dari ketidaktekunan kita membina diri dalam iman dan pilihan hidup. Namun, satu hal yang perlu kita ingat bahwa Allah tidak pernah menyesali panggilan yang la persiapkan bagi kita.
Meskipun mungkin sekarang kita mengalami krisis iman dan konflik yang tampak sukar terselesaikan, kita percaya bahwa kebijaksanaan Allah akan kita alami jika kita belajar untuk setia dan taat. “Alangkah dalamnya kekayaan, kebijaksanaan dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-Nya, tak terselami jalan-jalan-Nya!” Semoga kata-kata ini menjadi sumber pengharapan dalam hidup iman dan perkawinan kita.
.
Ya Allah, Engkau tidak pernah menyesali rahmat dan panggilan yang Engkau berikan kepada kami. Rahasia karya-Mu yang tak terselami memulihkan hidup kami dari ketidaktaatan dan dosa kami. Amin.
.
Sumber renungan harian katolik: Ziarah Batin 2023, OBOR Indonesia
Baca Juga (KLIK):
.
.