Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 9 Mei 2025

Renungan Harian Hari Ini 9 Mei 2025, Bacaan Injil Yohanes 6:52-59 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: Kis. 9:1-20; Mazmur: 117:1.2; R: Mrk. 16:15; PEKAN PASKAH III (P); Sta.Louisa de Marillac; Sta.Katarina dr Bologna; St.Georgius Preca;

Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,

dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.

Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.

Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?”

Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Yesus yang kauaniaya itu.

Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.”

Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun.

Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik.

Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.

Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: “Ananias!” Jawabnya: “Ini aku, Tuhan!”

BACAAN I – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 9 Mei 2025

Firman Tuhan: “Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa,

dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.”

Jawab Ananias: “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem.

Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.”

Tetapi firman Tuhan kepadanya: “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.

Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.”

Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.”

Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.

Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. (9-19b) Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik.

Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.

.

Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!

Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!

.

Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: “Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan.”

Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.

Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.

Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.

Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.

Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.

Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”

Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.

.

Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.

Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi,

dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.

Dan sesudah ketujuh guruh itu selesai berbicara, aku mau menuliskannya, tetapi aku mendengar suatu suara dari sorga berkata: “Meteraikanlah apa yang dikatakan oleh ketujuh guruh itu dan janganlah engkau menuliskannya!”

Juga malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit,

dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, katanya: “Tidak akan ada penundaan lagi!

Tetapi pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, yaitu apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia Allah, seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi.”

Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: “Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu.”

Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: “Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu.”

Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.

Maka ia berkata kepadaku: “Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja.”

.

renungan harian hari ini

Saulus seorang muda, terpelajar dan bersemangat. la sungguh percaya berjalan dalam kebenaran sesuai yang dia pelajari. Yesus, orang Nazaret dan para pengikut-Nya adalah sekelompok orang sesat yang mencemarkan kesucian agama Yahudi.

la merasa terpanggil atas nama keyakinannya untuk membasmi para pengikut Yesus. la bahkan minta supaya imam besar melegalisir upayanya mengejar orang-orang Kristen dengan memberinya surat kuasa.

Namun demikian, Tuhan mengubah visi dan jalan hidupnya lewat sebuah perjumpaan, sapaan dan pernyataan: “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?” dan Saulus bertanya “Siapakah Engkau, Tuhan?” “Akulah Yesus yang kauaniaya itu”.

Inilah perjumpaan vang tak kuasa ditolak Saulus. la rendah hati dan memberi diri dibaptis Ananias. la berubah menjadi Paulus, yang sungguh tinggal di dalam Yesus dan Yesus tinggal dalam dirinya, dan menjadi rasul besar pewarta Yesus Sang Roti Hidup, Putra Allah.

Pengalaman iman Paulus menunjukkan betapa Tuhan menjumpai dan memanggil sendiri orang yang hendak “dipakai-Nya”. Sementara mereka yang dipanggil sungguh terinspirasi untuk memberi seluruh diri dan mengubah visi dan jalan sesuai kehendak-Nya. Setiap orang beriman mendapatkan panggilan ini. Mari kita belajar menanggapinya seperti Saulus yang menjadi Paulus.

.

Tuhan Yesus, Engkau hadir dalam kehidupan kami dengan cara yang tak terduga, seperti ketika Engkau menjumpai Saulus di tengah perjalanannya yang penuh semangat namun salah arah. Hari ini kami belajar bahwa bahkan dalam keyakinan kami yang paling kuat, Engkau tetap bisa hadir untuk meluruskan jalan kami. Kami mohon, ya Tuhan, semoga hati kami selalu terbuka untuk menerima sapaan-Mu, bahkan jika itu mengguncang cara pandang dan jalan hidup kami yang selama ini kami anggap benar.

Engkaulah terang yang menyinari kegelapan batin Saulus hingga ia melihat siapa Engkau sebenarnya. Ajarilah kami seperti Saulus untuk bertanya dengan rendah hati, “Siapakah Engkau, Tuhan?” saat hidup kami mulai menjauh dari kebenaran-Mu. Kami ingin mengalami perjumpaan pribadi dengan-Mu, agar seperti Paulus, kami pun mampu mengubah arah hidup kami bukan demi ambisi dan kebanggaan, tetapi demi mewartakan kasih-Mu yang menyelamatkan.

Kami percaya Engkau memiliki rencana besar atas hidup kami. Meskipun kami bukan siapa-siapa di mata dunia, Engkau dapat memakai kami menjadi alat-Mu yang berguna. Berikan kami keberanian seperti Paulus untuk menyerahkan seluruh hidup kami kepada-Mu, dan kesetiaan untuk tinggal di dalam Kristus seperti Kristus tinggal dalam diri kami. Jadikanlah kami pembawa terang dan pewarta hidup sejati, Sang Roti Hidup bagi dunia. Amin.

.

Tuhan, kuatkan kami senantiasa supaya mampu menjawab panggilan-Mu menjadi pewarta kabar sukacita dalam kesaksian hidup setiap hari. Amin. 

Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia

Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 8 Mei 2025
Baca Juga (KLIK): Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here