Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 11 Mei 2025

Renungan Harian Hari Ini 11 Mei 2025, Bacaan Injil Yohanes 10:27-30 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: Kis. 13:14.43-52; Mazmur: 100:2.3.5; R:3c; Bacaan II: Why. 7:9.14b-17; O Pekan IV PEKAN PASKAH IV (P) Hari Minggu Panggilan;

Dari Perga mereka melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ.

Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah.

Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah.

Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.

Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.

Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.”

Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.

Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu.

Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu.

Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium.

Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.

.

Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!

Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.

Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

.

Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

Maka kataku kepadanya: “Tuanku, tuan mengetahuinya.” Lalu ia berkata kepadaku: “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.

Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.

Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.”

.

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.

Aku dan Bapa adalah satu.”

.

Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

Juga ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,

tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.

Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

BACAAN OFISI – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 11 Mei 2025

Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: “Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.

Juga karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, dan karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.”

Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.

Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.

Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.

Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

.

renungan harian hari ini

Banyak hal yang pantas direnungkan pada Hari Minggu Panggilan ini. Namun, baiklah kita fokus pada kata “mendengarkan”. Banyak gereja dan paroki mengadakan aksi panggilan. Banyak tarekat, kongregasi, dan seminari menggelar promosi panggilan.

Acaranya apa? Mendengarkan sharing panggilan para romo, suster, dan frater-frater yang dihadirkan. Apa isi sharing panggilan? Aneka kisah hidup bagaimana para romo, suster, dan frater mendengarkan panggilan Tuhan.

Inilah salah satu kelompok orang yang dalam Injil hari ini disebut Yesus sebagai domba-domba yang mendengarkan-Nya: “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku….”

Dengan caranya masing-masing mereka mendengarkan “suara” Yesus yang memanggil dan kemudian mengikuti-Nya secara khusus. Namun, suara panggilan Yesus disampaikan bukan hanya kepada domba-domba khusus, tetapi juga kepada semua domba gembalaan-Nya.

Bacaan pertama dari Kisah Para Rasul menceritakan tentang Paulus dan Barnabas yang menjadi figur inspiratif domba yang mendengarkan suara sang gembala. Mereka berdua mengajar orang-orang Yahudi, hampir seluruh kota berkumpul untuk mendengarkan Firman Allah.

Bukan hanya kepada orang Yahudi, tetapi juga kepada bangsa-bangsa lain: “Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.”

Warta keselamatan harus diperdengarkan sampai ke ujung bumi. Karena itu, dibutuhkan semakin banyak orang yang turut terlibat dalam karya keselamatan ini. Kiranya semakin banyak orang yang mendengarkan panggilan Tuhan dan menjawabnya untuk menjalankan misi pewartaan Kristus, tentu bukan hanya sebagai imam, suster atau frater, tetapi juga sebagai umat beriman yang selalu menjadi domba-domba yang baik.

.

Tuhan Yesus, pada Hari Minggu Panggilan ini kami datang kepada-Mu dengan hati yang rindu mendengarkan suara-Mu. Engkau bersabda, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.” Hari ini kami menyadari, betapa pentingnya kepekaan hati untuk mampu menangkap bisikan kasih-Mu yang memanggil kami, entah untuk hidup sebagai imam, biarawan-biarawati, maupun sebagai umat beriman yang setia dan berbuah dalam kehidupan sehari-hari.

Kami bersyukur atas para imam, suster, dan frater yang telah berani menjawab panggilan-Mu. Mereka adalah teladan domba-domba yang mendengarkan dan mengikuti suara Sang Gembala dengan setia. Namun kami juga sadar, panggilan bukan hanya milik mereka yang hidup membiara, tetapi juga milik kami semua yang Engkau utus ke tengah dunia untuk menjadi terang dan pembawa keselamatan, seperti Paulus dan Barnabas yang bersaksi kepada semua bangsa. Semoga kami pun tidak tuli terhadap suara-Mu yang selalu hadir dalam sabda, dalam hati nurani, dan dalam jeritan dunia.

Bukalah telinga hati kami agar kami sungguh mendengar dan merespons panggilan-Mu dengan gembira. Tanamkanlah dalam diri kami semangat untuk menjalankan misi keselamatan yang Engkau percayakan, baik sebagai pewarta sabda, pelayan kasih, penabur harapan, maupun saksi iman dalam keluarga dan masyarakat. Jadikanlah kami domba-domba yang setia mengikuti-Mu, sebab Engkaulah satu-satunya Gembala yang memberikan hidup kekal. Amin.

.

Tuhan, ajarlah kami untuk selalu mendengar suara-Mu, Sang Gembala kami, agar kami selalu ada di jalan yang benar. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia

Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 10 Mei 2025
Baca Juga (KLIK): Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here