Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 10 Mei 2025

Renungan Harian Hari Ini 10 Mei 2025, Bacaan Injil Yohanes 6:60-69 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: Kis. 9:31-42; Mazmur: 116:12-13.14-15.16-17; R: 12; PEKAN PASKAH III (P); St.Yohanes dr.Avila, St.Antonius dr Florence; B.Damianus de Veuster;

Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.

Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida.

Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh.

Kata Petrus kepadanya: “Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!” Seketika itu juga bangunlah orang itu.

Semua penduduk Lida dan Saron melihat dia, lalu mereka berbalik kepada Tuhan.

Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita?dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.

Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas.

Lida dekat dengan Yope. Ketika murid-murid mendengar, bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan: “Segeralah datang ke tempat kami.”

Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup.

Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: “Tabita, bangkitlah!” Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.

Petrus memegang tangannya dan membantu dia berdiri. Kemudian ia memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa perempuan itu hidup.

Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan.

.

Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?

Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama TUHAN,

akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya.

Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya.

Ya TUHAN, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu perempuan! Engkau telah membuka ikatan-ikatanku!

Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama TUHAN,

.

Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: “Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?”

Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: “Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?

Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?

Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.” Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.

Lalu Ia berkata: “Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.”

Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: “Apakah kamu tidak mau pergi juga?”

Jawab Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;

dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”

.

Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: “Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya.”

Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.

Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu.

Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, serta untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.

Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka.

Juga mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan.

Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan.

Dan mereka yang diam di atas bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi.

BACAAN OFISI – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 10 Mei 2025

Tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut.

Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: “Naiklah ke mari!” Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.

Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu dan orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan Allah yang di sorga.

Celaka yang kedua sudah lewat: lihatlah, celaka yang ketiga segera menyusul.

Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: “Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.”

Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah,

sambil berkata: “Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja

dan semua bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi.”

Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.

.

renungan harian hari ini

Petrus sampai pada keyakinan iman tertinggi dalam relasi-Nya dengan Yesus: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal. Kami telah percaya dan tahu bahwa Engkaulah Yang Kudus dari Alah.”

Bukan tanpa alasan Petrus sampai pada kepercayaan ini. la mengalami Yesus sebagai Yang Kudus dari Allah. la datang dari Bapa dan bersatu dengan-Nya. Apalagi ketika ia menjadi saksi mata peristiwa sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus. Petrus semakin berkobar-kobar mewartakan kebenaran, Yesus Kristus adalah Tuhan yang hidup.

Keyakinan Petrus luar biasa sampai punya kuasa menyembuhkan Eneas dan membangkitkan Dorkas, totalitas iman ini didasari oleh cinta Petrus yang lulus uji. Yesus bertanya sampai tiga kali: “Simon, anak Yohanes, apakah Engkau mengasihi aku lebih dari semua ini?” dan ia menjawab “Benar Tuhan, Engkau tahu betapa aku mengasihi-Mu.”

Cinta menguasai Petrus sehingga ia boleh menghadirkan kuasa Allah dalam sabda dan perbuatannya. Karena itu, ia memberi kesaksian tanpa takut dan bahkan dapat menyembuhkan serta membangkitkan orang mati.

Pengalaman iman Petrus memberi kita inspirasi untuk berkata: Tuhan, aku telah percaya dan tahu bahwa Engkaulah Anak Allah yang tidak akan meninggalkanku berjuang sendirian. Engkau mengasihi aku dan aku pun mengasihi Engkau. Aku pun ingin memberi kesaksian tentang Engkau dalam hidup setiap hari.

.

Tuhan Yesus Kristus, hari ini kami datang kepada-Mu dengan hati yang terbuka, terinspirasi oleh iman Santo Petrus yang begitu teguh dan penuh cinta. Dalam segala kelemahan dan keraguannya, Petrus akhirnya berseru dengan yakin, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal.” Ungkapan ini bukan sekadar kalimat indah, melainkan buah dari pengalaman mendalam akan kasih dan kuasa-Mu. Kami pun ingin mengalami-Mu secara pribadi seperti Petrus, agar dapat berkata dengan iman: Engkaulah Tuhan dan kami percaya sepenuhnya kepada-Mu.

Kami tahu bahwa cinta yang sejati kepada-Mu tidak hanya diucapkan, tetapi diuji. Seperti Engkau bertanya kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Engkau pun hari ini bertanya kepada kami dengan pertanyaan yang sama. Kami ingin menjawab seperti Petrus, “Benar Tuhan, Engkau tahu betapa aku mengasihi Engkau.” Namun kami sadar, sering kali kasih kami masih goyah, masih penuh syarat dan takut. Maka kuatkanlah hati kami, Tuhan, agar kasih kami tumbuh menjadi total, tulus, dan setia.

Jadikanlah kami murid-murid-Mu yang berani memberi kesaksian seperti Petrus—dalam perkataan dan perbuatan kami setiap hari. Mampukan kami menghadirkan kuasa-Mu dalam dunia ini, bukan dengan kekuatan kami, melainkan dengan cinta yang berasal dari-Mu. Kami ingin menjadi pembawa harapan bagi mereka yang sakit, lemah, atau tersingkir, sehingga hidup kami pun menjadi tanda nyata bahwa Engkaulah Tuhan yang hidup, yang tak pernah meninggalkan umat-Mu. Amin.

.

Tuhan, buatlah kami percaya dan tahu betapa Engkau mengasihi kami dan kami pun semakin mengasihi Engkau. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia

Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 9 Mei 2025
Baca Juga (KLIK): Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here