Pengantar
Pertemuan pertama – Minggu Harapan – dengan tema BERJAGA UNTUK HADIRNYA SANG RAJA DAMAI. Pada pertemuan ini, umat diajak untuk berjaga – jaga menantikan kedatangan Sang Raja Damai. Dinamika pertemuan pertama ini akan dilakukan dengan merenungkan bacaan dari Injil Markus (Mrk 13:13-37) dan memetik inspirasi dari tokoh IJ Kasimo. Gagasan utama pertemuan ini adalah umat senantiasa berhadap, berjaga, dan bersiap melalui semakin terlibat untuk membawa damai di masyarakat. Gagasan utama ini dilengkapi dengan petikan inspirasi dari tokoh nasional yang menjunjung nilai – nilai kebangsaan dan Kekatolikan dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air.
Tujuan
1. Umat mampu membangun kesadaran bahwa kelahiran Yesus Kristus sungguh membawa damai untuk semua manusia.
2. Umat diharapkan mampu mengambil inspirasi dari tokoh IJ.Kasimo sebagai teladan keterlibatan dalam hidup berbangsa dan bernegara, khususnya dalam konteks menjelang pesta demokrasi di tahun 2024 mendatang.
Proses Pertemuan
A. Pembuka
1. Nyanyian Pembuka
Pertemuan dapat dibuka dengan lagu-lagu yang memberikan nuansa berjaga-jaga. (Misalnya PS 442: O datanglah Imanuel atau MB 324: O Tuhan Datanglah); atau memilih sendiri lagu yang sesuai dengan tema Adven Pertama
2. Pengantar Singkat Pertemuan
Dalam pertemuan Adven pertama ini, kita diajak menyongsong kedatangan Sang Raja Damai, yaitu Kristus dalam konteks mempersiapkan perhelatan besar bangsa kita dalam menghadapi Pemilu mendatang di tahun 2024. Dalam pertemuan pertama ini kita diajak senantiasa berjaga dan bersiap agar semakin terlibat untuk membawa damai di masyarakat terutama di tengah hiruk pikuk perpolitikan bangsa kita ini. Melalui Adven ini, kita juga akan diperkaya dengan petikan inspirasi dari tokoh nasional yang menjunjung nilai – nilai kebangsaan dan Kekatolikan dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air, yaitu IJ. Kasimo.
3. Doa Pembuka
Pertemuan pertama dapat dibuka dengan doa oleh pemandu atau umat yang dipilih
Allah Bapa yang Mahabaik, kami umat-Mu berkumpul di sini untuk bersama-sama mendalami pertemuan Adven yang ke I dengan tema Berjaga Menyongsong Raja Damai. Kami mohon hadirlah di tengah-tengah kami dan bantulah kami untuk mampu membangun kesadaran bahwa kelahiran Yesus Kristus sungguh membawa damai untuk semua manusia. Begitu juga kami mampu berjaga dalam konteks kami saat ini. Di masa kini, kami pun harus berjaga-jaga untuk melakukan sesuatu yang terbaik demi Indonesia Damai khususnya di masa persiapan menghadapi Pemilu ini. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara Kami. Amin.
B. Pengalaman dan Inspirasi Iman
1. Menimba Inspirasi dari Kisah IJ Kasimo.
Kasimo adalah salah satu pendiri partai politik “Katholiek Djawi” yang lalu diubah namanya menjadi “Perkoempoelan Politiek Katholiek di Djawa” dan lalu menjadi “Partai Politik Katolik Indonesia (PPKI)”, yang kelak pada tahun 1949 Kasimo akan menjadi ketua umumnya. Kasimo yang dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 10 April 1900 juga dikenal sebagai salah satu peletak dasar dari rencana-rencana pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Karena perjuangannya, Kasimo mendapat anugerah Bintang Ordo Gregorius Agung dari Paus Yohanes Paulus II dan diangkat menjadi Kesatria Komandator Golongan Sipil dari Ordo Gregorius Agung. Sementara oleh Pemerintah Indonesia, ia diangkat menjadi Pahlawan Nasional. Sebelumnya, ketika Kasimo menempuh pendidikan di sekolah keguruan di Muntilan, ia bertemu Romo Fransiscus Georgius Josephus Van Lith, SJ yang mengenalkan pada nilai caritas, yaitu cinta kasih yang tidak dipahami sebagai sikap manis, tetapi kasih yang terwujud dalam sikap berani berpihak pada mereka yang tertindas. Kasih yang membela keadilan. Kasih yang membela keadilan itu juga terangkum pada permenungan Monseigneur Albertus Soegijapranata untuk menjadi “100% Katolik-100% Indonesia” yang juga menjadi inspirasinya.*
2. Pendalaman dan Berbagi Pengalaman
Pemandu mengajak umat untuk mendalami kisah IJ Kasimo dan berbagi pengalaman hidup atas inspirasi itu.
a. Apa yang paling menarik dari kisah singkat hidup IJ Kasimo tersebut?
b. Menurut Anda apa yang diperjuangkan oleh IJ Kasimo dan apa tantangan yang dihadapinya pada zaman itu?
c. Inspirasi apa atau nilai-nilai hidup apa yang masih relevan atau pantas diperjuangkan pada zaman kita sekarang demi Indonesia Damai.
C. Renungan Kitab Suci dan Peneguhan
1. Bacaan Kitab Suci Markus 13 : 33 – 37
“Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta, supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur. Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!”
2. Peneguhan
a. Gagasan dari Bacaan Injil yang kita baca hari ini adalah pentingnya berjaga-jaga (bahkan dikatakan sampai empat kali). Kita diharapkan untuk menyadari pentingnya bersiap sedia dan berjaga-jaga. Artinya, kesiapan kita dalam menantikan kedatangan karya keselamatan dari Sang Mesias tidak pandang bulu, kapan dan seperti apa kedatangannya. Ada segi tanggung jawab yang diberikan dan dipercayakan dalam nuansa berjaga-jaga ini, agar tugas yang diberikan dapat ditunaikan saat waktunya tiba. Berjaga adalah menunggu kedatangan akhir zaman yang tidak seorangpun tahu kapan saatnya.
b. Begitu pun dengan berjaga dalam situasi kita saat ini. Di masa kini, kita pun harus berjaga-jaga untuk melakukan sesuatu yang terbaik demi Indonesia Damai khususnya di masa persiapan menghadapi Pemilu ini. Kita hidup di masyarakat Indonesia yang plural, pandangan politik yang berbeda-beda, dan kita telah dihadapkan pada pengalaman hidup yang mengancam kesatuan bangsa (tantangan disintegrasi bangsa: Politik Identitas, Terorisme dan lain-lain). Oleh karena itu hendaknya kita sebagai umat Katolik diharapkan untuk tetap memiliki tanggung jawab dalam menjaga perdamaian di tengah masyarakat.
c. Dalam semangat Adven pertama ini, hendaknya kita tetap memiliki prinsip untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan perdamaian yang hakiki. Selaras dengan pandangan IJ Kasimo, berpolitik itu haruslah berprinsip dan dijalankan dengan etika. Sosok IJ.Kasimo menjadi pribadi yang berani dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada di zaman itu, meskipun begitu IJ Kasimo juga melihat perbedaan-perbedaan dalam pemikiran bukanlah menjadi alasan untuk memulai konflik. Hal itulah yang juga membuat pribadi IJ.Kasimo menjadi sosok yang dapat diterima oleh semua pihak. Begitu juga, tanpa merisaukan keberadaannya sebagai orang Katolik yang cenderung dianggap minoritas, Kasimo secara konsisten bersuara dan bersikap untuk kepentingan segenap bangsa dan kesejahteraan bersama. Dalam berpolitik pun Kasimo terbilang dan dikenal teguh dalam memegang prinsip serta tidak mudah menyerah pada kepentingan tertentu.
d. Dalam Ensiklik Fratelli Tutti artikel no 30, Paus Fransiskus mengajak agar dalam ruang bersama di masyarakat, kita senantiasa terbuka dan menjaga budaya perjumpaan dan kedamaian. “Pengasingan dan ketertutupan diri ke dalam kepentingannya sendiri tidak pernah menjadi jalan untuk memulihkan harapan dan membawa pembaruan. Sebaliknya, itu dibawa oleh kedekatan, oleh budaya perjumpaan. Pengasingan, tidak; kedekatan, ya! Budaya konfrontasi, tidak; budaya perjumpaan, ya!”
D. Penutup
1. Doa Umat ( Pokok pokok dapat dikembangkan dari konteks situasi setempat )
Silahkan melakukan pengendapan dengan hening sejenak dalam batin selama kurang lebih 3-5 menit.
2. Bapa Kami
3. Doa Penutup
Pertemuan dapat ditutup dengan doa oleh pemandu atau umat yang dipilih
Allah Bapa Sumber Kedamaian Sejati, kami umat-Mu bersyukur telah mendalami pertemuan Adven yang ke I dengan tema Berjaga Menyongsong Raja Damai. Kami mohon sertailah kami dan bantulah kami untuk mampu berjaga melakukan sesuatu yang terbaik demi Indonesia Damai khususnya di masa persipan menghadapi Pemilu ini. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara Kami. Amin.
4. Lagu Penutup
Pendalaman dapat ditutup dengan lagu-lagu kebangsaan yang memberikan semangat senantiasa terlibat dalam masyarakat.