Antara Keselamatan dan Pertobatan : Homili Misa Minggu Adven II (Minggu, 10 Desember 2023)

Pada Minggu Adven Kedua (II) ini kita bersama-sama diajak membuka hati untuk mempersiapkan diri supaya lebih pantas menyambut kedatangan Tuhan yang telah menebus dosa-dosa kita sehingga dapat semakin setia dan mampu menghadirkan kasih dalam semangat pertobatan.

Dalam sabda Tuhan yang bisa kita renungkan pada minggu kedua Adven ini, merujuk pada pertanyaan : apakah panjenengan memilih untuk diselamatkan dulu baru bertobat atau bertobat dulu baru diselamatkan? Hal ini bisa direnungkan sendiri karena setiap orang memiliki makna pemikiran yang panjang. Namun kesadaran akan kasih karunia Tuhan itu menjadi dasar pijakan kita bersama bahwa Allah yang lebih dahulu memanggil kita untuk menerima keselamatan. Lalu untuk menerima atau tidaknya keselamatan itu menjadi sebuah keputusan yang membutuhkan satu sikap mau berupaya untuk menerima dengan sungguh-sungguh dengan ambil bagian untuk menanggapi ketika Allah mau datang ke dalam diri kita dengan wujud keseriusan pertobatan. Maka pada minggu-minggu ini, Gereja memberikan kesempatan kepada umat Sakramen Tobat agar bisa menjadi sarana pemulihan, melayakkan, dan memantaskan diri kita menyambut kedatangan Tuhan secara nyata. Keseriusan hati dan kesungguhan iman kita akan tampak apabila kita menggunakan hak dan kewajiban sebagai umat Allah dalam kehidupan.

Mari kita menggunakan masa-masa baik yang penuh rahmat ini untuk mempersiapkan hati datang kepada-Nya, seperti pada bacaan pertama (Yesaya 40:1-5.9-11) Allah datang memanggil kita untuk datang kepada-Nya dengan kekuatan dan kuasa yang sempurna menyelamatkan manusia. Seperti seorang gembala, Ia akan menggembalakan kawanan ternak dan menghimpunnya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya dan induk-induk domba dituntun dengan hati-hati. Semua ternak diperlakukan dengan baik, tidak ada kekerasan dalam merawatnya. Sebab Tuhan tau apabila ternak diperlakukan dengan keras maka ternak akan memberontak. Gambaran ini juga terjadi dalam diri kita, setiap kali kita melakukan sesuatu dengan paksaan maka kita akan menolak atau berimbas pada hasilnya yang kurang baik. Tapi ketika dengan kesadaran sendiri karena merasa membutuhkan bahkan dengan biaya yang besar pun berangkat dengan sukacita. Ketika seseorang telah berani untuk bertobat dan memperbarui diri sendiri dari dalam hati, disanalah peranan Roh Kudus. Namun kita sebagai manusia juga memiliki peranan untuk saling mengingatkan dan mengajak mereka yang menjauh dari Tuhan serta menemukan mereka yang “hilang” untuk kembali bersama-sama ke jalan keselamatan Tuhan. Tapi jika tugas ini terlalu berat, kita bisa mulai dari diri sendiri : adakah sesuatu yang hilang dalam diri kita yang harus kita temukan? Apa mungkin hilang relasi kita dengan Tuhan sehingga kita sendiri pun semakin menjauh?

Ketika melihat orang-orang yang pergi meninggalkan Tuhan Yesus, rasa-rasanya banyak yang belum memahami betul siapakah Tuhan Yesus itu. Maka dalam masa persiapan ini kita diajak untuk menemukan Tuhan. Kita juga menantikan langit dan bumi yang baru yang diberkati oleh Tuhan dengan keselamatan-Nya. Bacaan Injil (Markus 1:1-8) juga mengajak kita untuk menyiapkan semuanya itu dengan sungguh-sungguh. Semoga kita yang mencari dapat menemukan, yang mengetuk akan dibukakan pintu, dan akhirnya rahmat Tuhan itu dicurahkan. Semoga dua minggu ke depan kita semakin menyadari Tuhan semakin dekat untuk kita.

.

.

Sumber :

Misa Online 10 DESEMBER 2023, Pk 08.00 WIB | HARI MINGGU ADVEN II (https://www.youtube.com/watch?v=m8-10Kt7RbA&t=135s)

Bahan Panduan Adven Lingkungan Bahasa Indonesia (https://kas.or.id/panduan-adven-2023-keuskupan-agung-semarang/)

.

.

Penulis : Katharina Tri Wahyuni A.

Editor : Frans

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here